Walimatus Safar – Dalam perjalanan hidup ini, setiap manusia menjalani berbagai safar atau perjalanan, baik fisik maupun spiritual. Salah satu peristiwa penting dalam kehidupan seorang Muslim adalah walimatus safar, yang merupakan peristiwa yang memperingati kembalinya seseorang dari perjalanan jauh. Dalam konteks ini, amalan ini bukan hanya sekadar acara sosial, tetapi juga sebuah momen penting dalam memperkuat ikatan spiritual dan memperoleh rahmat dari Allah SWT.
Pengertian Walimatus Safar
Walimatus safar secara harfiah berarti “perjamuan kepulangan dari safar”. Safar sendiri merujuk pada perjalanan jauh atau musafir dalam bahasa Arab. Sunnah Rasulullah SAW menekankan pentingnya mengadakan walimah atau perjamuan sebagai ungkapan syukur atas kembalinya seseorang dari safar. Acara ini tidak hanya sebagai bentuk perayaan, tetapi juga sebagai kesempatan untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat ikatan antar sesama Muslim.
Hikmah dan Dalil dari Al-Quran
Dalam Al-Quran, Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk menyambut kembalinya musafir dengan penuh kegembiraan dan kasih sayang. Firman Allah SWT dalam surat Al-Hujurat ayat 10 mengajarkan bahwa orang-orang beriman adalah bersaudara, dan menyambut kembalinya seseorang dengan penuh sukacita adalah bagian dari kebaikan dan kasih sayang sesama Muslim.
Hadis tentang Walimatus Safar
Rasulullah SAW dalam berbagai hadis juga menunjukkan pentingnya amalan ini sebagai bentuk penghormatan dan kegembiraan atas kembalinya musafir. Beliau bersabda,
“Apabila salah seorang di antara kalian kembali dari safar, maka hendaklah dia mengundang keluarganya (untuk makan)”
(HR. Bukhari).
Hadis ini menegaskan bahwa mengadakan walimah adalah sebuah sunnah yang dianjurkan sebagai ungkapan syukur atas keselamatan yang diberikan Allah SWT dalam perjalanan.
Keharusan dan Etika dalam Walimatus Safar
Amalan ini bukan hanya sekadar mengundang untuk makan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai akhlak Islam dalam berinteraksi sosial. Menyambut musafir dengan hangat, memberikan penghormatan, dan menjalin silaturahmi adalah bagian dari etika yang diajarkan dalam agama Islam. Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari kemudian, hendaklah dia menyambut tamunya dengan baik”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Peran Keluarga dalam Walimatus Safar
Bagi keluarga, walimatus safar merupakan momen untuk menunjukkan kebahagiaan dan rasa syukur atas keselamatan yang diberikan Allah SWT kepada anggota keluarga yang kembali dari perjalanan. Menghiasi rumah, mempersiapkan hidangan yang lezat, dan menyambut dengan senyuman adalah bagian dari kebahagiaan yang dirasakan bersama dalam momen ini.
Kesimpulan
Walimatus safar bukan hanya ritual sosial, tetapi juga merupakan ungkapan syukur dan kegembiraan atas kembalinya seseorang dari safar. Dengan memperkuat ikatan sosial dan spiritual, acara ini mengajarkan nilai-nilai Islam tentang kasih sayang, persaudaraan, dan rasa syukur kepada Allah SWT. Semoga amalan ini menjadi momen yang mempererat hubungan antar sesama Muslim dan mendatangkan berkah serta keberkahan dalam kehidupan kita.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Artikel di atas menggambarkan pengertian, hikmah, dan pentingnya walimatus safar dalam konteks kehidupan Muslim, dengan mengutip dalil-dalil dari Al-Quran dan Hadis sebagai landasan.
Baca Juga:
Mari Berwakaf !
Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah, kami mengajak Anda semua untuk berpartisipasi dalam program wakaf pemasangan kaca asrama di Masjid Al-Kahfi. Asrama ini akan menjadi tempat tinggal bagi para tahfidz yang tengah menghafal Al-Quran dan calon-calon CEO masa depan yang berakhlak mulia.