Tawaf Ketika Akan Meninggalkan Kota Mekah – Tawaf Wada’, atau tawaf perpisahan, adalah salah satu ritual penting dalam rangkaian ibadah haji yang dilakukan oleh umat Muslim ketika hendak meninggalkan Kota Mekah. Ritual ini merupakan salah satu bentuk penghormatan terakhir kepada Baitullah sebelum meninggalkan Tanah Suci. Tidak hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai simbol penutupan yang khusyuk dari seluruh rangkaian ibadah haji yang telah dilaksanakan. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai tawaf wada’, makna di baliknya, dan dalil-dalil yang mendasarinya.
Pengertian Tawaf Ketika Akan Meninggalkan Kota Mekah (Tawaf Wada’)
Tawaf Wada’ merupakan salah satu dari beberapa jenis tawaf yang dilakukan selama ibadah haji. Secara harfiah, “wada'” berarti perpisahan atau selamat tinggal. Tawaf ini dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, serupa dengan tawaf-tawaf lainnya, namun dengan niat khusus sebagai tanda perpisahan. Dalam konteks ibadah haji, tawaf wada’ adalah bentuk penghormatan terakhir kepada Allah SWT dan Ka’bah sebelum jamaah haji meninggalkan Mekah.
Dalil dari Al-Quran
Meskipun tidak ada ayat dalam Al-Quran yang secara eksplisit menyebutkan tentang tawaf wada’, kewajiban untuk melaksanakan tawaf secara umum dijelaskan dalam beberapa ayat. Salah satunya adalah:
وَاِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمْنًاۗ وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىۗ وَعَهِدْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ اَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْعٰكِفِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ
(Ingatlah) ketika Kami menjadikan rumah itu (Ka‘bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. (Ingatlah ketika Aku katakan,) “Jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim37) sebagai tempat salat.” (Ingatlah ketika) Kami wasiatkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, serta yang rukuk dan sujud (salat)!”
(QS. Al-Baqarah [2]:125))
Ayat ini menekankan pentingnya mensucikan Ka’bah dan pelaksanaan tawaf sebagai salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Dalil dari Hadis
Dalam hadis, terdapat beberapa riwayat yang menjelaskan tentang kewajiban dan tata cara pelaksanaan tawaf wada’. Salah satunya adalah:
“Orang banyak telah pulang ke negerinya masing-masing. Maka bersabdalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Janganlah seseorang pulang sebelum dia thawaf wada’ (akhir) di Baitullah.” Zuhair berkata: “Yansharifuuna Kulla wajhiin.” Dan ia tidak menyebutkan: “Fii.”
(Shahih Muslim No.2350)
Hadis ini menunjukkan bahwa tawaf wada’ adalah salah satu rangkaian yang harus dilakukan oleh jamaah haji sebelum meninggalkan Mekah.
Makna dan Hikmah Tawaf Wada’
Tawaf wada’ bukan hanya sebuah ritual fisik, tetapi juga memiliki makna dan hikmah yang mendalam. Melalui tawaf wada’, jamaah haji diingatkan untuk selalu merindukan Baitullah dan berdoa agar suatu saat dapat kembali lagi ke Tanah Suci. Selain itu, tawaf wada’ juga menjadi simbol dari penutupan seluruh rangkaian ibadah haji yang telah dijalani dengan penuh keikhlasan dan kepasrahan kepada Allah SWT.
Tata Cara Pelaksanaan Tawaf Wada’
Untuk melaksanakan tawaf wada’, jamaah haji harus memastikan bahwa seluruh rukun dan syarat haji lainnya telah diselesaikan. Berikut adalah beberapa langkah dalam melaksanakan tawaf wada’:
- Niat: Memulai tawaf dengan niat yang tulus karena Allah SWT.
- Thaharah: Memastikan diri dalam keadaan suci dari hadas kecil maupun besar.
- Memulai Tawaf: Dimulai dari Hajar Aswad, dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
- Doa dan Dzikir: Membaca doa-doa dan dzikir selama melakukan tawaf.
- Berpisah dengan Baitullah: Setelah selesai, mengucapkan salam perpisahan kepada Ka’bah dengan penuh keikhlasan.
Persiapan Mental dan Spiritual
Melakukan tawaf wada’ memerlukan persiapan mental dan spiritual yang matang. Jamaah haji diharapkan untuk melakukan introspeksi diri, merenungkan seluruh rangkaian ibadah yang telah dilakukan, serta berdoa untuk kebaikan diri dan umat Islam seluruh dunia. Tawaf wada’ juga menjadi momen untuk memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan.
Rasa Haru dan Cinta kepada Baitullah
Bagi banyak jamaah haji, momen tawaf wada’ seringkali diiringi dengan perasaan haru dan cinta yang mendalam kepada Baitullah. Menyadari bahwa ini mungkin adalah kesempatan terakhir untuk berada dekat dengan Ka’bah dalam waktu yang lama, banyak jamaah yang meneteskan air mata sebagai ekspresi cinta dan kerinduan kepada rumah Allah SWT.
Tawaf Wada’ dalam Perspektif Sejarah
Secara historis, pelaksanaan tawaf wada’ telah menjadi tradisi sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Beliau selalu menekankan pentingnya tawaf wada’ sebagai penutup dari seluruh rangkaian ibadah haji. Hal ini telah diikuti oleh generasi-generasi Muslim selanjutnya hingga saat ini, menjadikan tawaf wada’ sebagai salah satu pilar penting dalam ibadah haji.
Tantangan dan Hambatan dalam Pelaksanaan Tawaf Wada’
Melakukan tawaf wada’ di tengah kerumunan jamaah haji yang sangat banyak seringkali menjadi tantangan tersendiri. Namun, dengan niat yang kuat dan tekad yang bulat, jamaah haji dapat melaksanakan tawaf wada’ dengan lancar. Penting untuk selalu menjaga kebersamaan dan saling membantu antar sesama jamaah dalam melaksanakan ritual ini.
Kesimpulan
Tawaf wada’ adalah salah satu ibadah yang sarat makna dan hikmah dalam rangkaian ibadah haji. Melalui tawaf wada’, umat Muslim menunjukkan rasa hormat dan cinta yang mendalam kepada Baitullah, serta berdoa agar dapat kembali lagi ke Tanah Suci di masa mendatang. Dengan memahami dalil-dalil dari Al-Quran dan Hadis, serta memaknai setiap langkah dalam pelaksanaan tawaf wada’, jamaah haji dapat merasakan kedekatan yang lebih intim dengan Allah SWT.
Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang tawaf wada’, serta menginspirasi kita semua untuk selalu merindukan Baitullah dan menjalankan ibadah haji dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Ayo, jadikan tawaf wada’ sebagai momen istimewa dalam hidup kita, sebagai penutup yang khusyuk dari perjalanan spiritual yang penuh berkah.
Baca Juga:
- Ayo Kenali Lebih Dekat Rukun Haji yang Wajib Diketahui
- Syarat Haji: Menapaki Perjalanan Spiritual yang Membebaskan Jiwa
- Biaya Haji 2024: Ayo Persiapkan Diri dan Ketahui dengan Cermat!
Kurban Idul Adha 1445 H
“Kami bantu, terima dan salurkan, InsyaAllah Sesuai Syariah & Tepat Sasaran !”
Bergabunglah dalam program kurban di Masjid Al-Kahfi! Hanya dengan harga paket 3,5 juta, kita bisa berbagi kebahagiaan dengan sesama dan mendapatkan berkah yang melimpah. Ayo, jangan lewatkan kesempatan ini untuk berbagi kebaikan.