Sunnah Haji – Menjalankan ibadah haji adalah impian setiap Muslim. Bagi banyak orang, kesempatan untuk mengunjungi Tanah Suci adalah pencapaian spiritual yang luar biasa. Namun, tahukah kamu bahwa selain rukun haji, terdapat pula berbagai sunah haji yang perlu diketahui dan dilaksanakan? Sunah-sunah ini tidak hanya memperkaya pengalaman ibadah, tetapi juga menambah pahala dan keberkahan.
Pengertian Sunnah Haji
Sunah haji merupakan amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan selama pelaksanaan ibadah haji. Meskipun tidak wajib, ini sangat dianjurkan karena dapat menyempurnakan ibadah haji dan mendatangkan keberkahan tambahan. Nabi Muhammad SAW banyak memberikan contoh sunah yang bisa diikuti oleh umatnya. Melalui sunah inilah, kita dapat merasakan kekhusyukan dan keikhlasan yang lebih mendalam dalam ibadah haji.
Dalil Al-Quran tentang Pelaksanaan Haji
Al-Quran memberikan landasan kuat untuk pelaksanaan haji dan sunah-sunah yang menyertainya. Salah satu ayat yang sering dijadikan rujukan adalah:
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.”
(QS. Al-Baqarah: 196).
Ayat ini menekankan pentingnya menyempurnakan ibadah haji
Dalil Hadis tentang Sunnah Haji
Rasulullah SAW banyak memberikan petunjuk mengenai pelaksanaan sunah haji melalui hadis-hadisnya. Salah satu hadis yang menjadi landasan adalah:
“Ambillah dariku tata cara manasik haji kalian.”
(HR. Muslim)
Hadis ini mengajak kita untuk mengikuti segala sesuatu yang dilakukan Rasulullah SAW saat berhaji, termasuk sunah-sunahnya.
Jenis-Jenis
Setiap tahapan dalam ibadah haji memiliki sunah-sunah tertentu yang dianjurkan untuk dilaksanakan. Berikut ini beberapa di antaranya:
Sunnah Ihram
Memulai ihram dari miqat merupakan sunah yang sangat ditekankan. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak seorang pun melintasi miqat tanpa berniat ihram kecuali wajib atasnya untuk kembali dan memulai ihram dari miqat tersebut.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu, dianjurkan untuk mandi sebelum ihram, memakai pakaian ihram yang bersih, serta memperbanyak talbiyah.
Sunnah Tawaf
Dalam melaksanakan tawaf, ada beberapa sunah yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah memulai tawaf dari Hajar Aswad dengan menyentuh atau mengisyaratkannya. Rasulullah SAW bersabda:
“Rasulullah memulai tawafnya dari Hajar Aswad, lalu beliau menciumnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu, memperbanyak doa dan dzikir selama tawaf juga merupakan sunah yang sangat dianjurkan.
Sunnah Sa’i
Saat melaksanakan sa’i antara Safa dan Marwah, ada beberapa sunah yang bisa diikuti. Salah satunya adalah memulai sa’i dengan berdoa di Bukit Safa. Rasulullah SAW bersabda:
“Mulailah dengan apa yang Allah mulai, yaitu dari Safa.”
(HR. Muslim).
Selain itu, disunahkan untuk berlari-lari kecil di antara dua tanda hijau bagi laki-laki.
Sunnah Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah adalah puncak ibadah haji. Ada beberapa sunah yang dianjurkan selama wukuf, seperti memperbanyak doa dan dzikir serta berdiam di Arafah hingga matahari terbenam. Rasulullah SAW bersabda:
“Haji adalah wukuf di Arafah. Barangsiapa yang mendapatkan wukuf di Arafah sebelum fajar tanggal sepuluh Dzulhijjah, maka ia telah melaksanakan haji.”
(HR. Tirmidzi).
Sunnah Mabit di Muzdalifah
Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji dianjurkan untuk mabit (bermalam) di Muzdalifah. Disunahkan untuk mengumpulkan batu kerikil di Muzdalifah yang akan digunakan untuk melempar jumrah. Rasulullah SAW bersabda:
“Beliau (Nabi SAW) turun di Muzdalifah dan melaksanakan shalat Maghrib dan Isya dengan satu adzan dan dua iqamah. Beliau tidak bertasbih di antara keduanya. Kemudian beliau tidur hingga fajar.”
(HR. Bukhari).
Sunnah Melempar Jumrah
Melempar jumrah adalah salah satu rangkaian ibadah haji yang memerlukan ketelitian. Rasulullah SAW menganjurkan untuk mengumpulkan batu kerikil dari Muzdalifah dan melemparnya dengan penuh kekhusyukan. Beliau bersabda:
“Ambillah untukku batu kerikil.”
(HR. Muslim).
Sunnah Tahallul
Tahallul adalah proses mencukur atau memotong rambut setelah melempar jumrah. Rasulullah SAW menganjurkan untuk mencukur rambut hingga habis. Beliau bersabda:
“Ya Allah, rahmatilah orang-orang yang mencukur (rambut mereka).” Para sahabat bertanya: “Dan juga orang-orang yang memendekkannya, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Dan juga orang-orang yang memendekkannya.”
(HR. Bukhari).
Sunnah Thawaf Wada’
Thawaf Wada’ adalah thawaf perpisahan sebelum meninggalkan Mekkah. Rasulullah SAW menganjurkan untuk melakukan thawaf ini sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Ka’bah. Beliau bersabda:
“Hendaklah manusia menjadikan akhir dari ibadah haji mereka dengan thawaf di Ka’bah.”
(HR. Muslim).
Keutamaan
Melaksanakan sunah haji tidak hanya menambah kesempurnaan ibadah, tetapi juga mendatangkan berbagai keutamaan. Setiap sunah yang dijalankan akan menambah pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, sunah-sunah ini juga menjadi bentuk kepatuhan dan cinta kepada Rasulullah SAW.
Penutup
Melaksanakan sunah haji adalah bagian penting dari ibadah haji yang sering kali terlupakan. Meskipun tidak wajib, ini memiliki keutamaan yang besar dan dapat menyempurnakan pelaksanaan haji. Dengan memahami dan menjalankannya, kita tidak hanya mengikuti jejak Rasulullah SAW, tetapi juga meraih pahala yang melimpah. Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam memahami sunah haji dan menginspirasi untuk melaksanakannya dengan penuh kesungguhan.
Baca Juga:
- Ayo Kenali Lebih Dekat Rukun Haji yang Wajib Diketahui
- Syarat Haji: Menapaki Perjalanan Spiritual yang Membebaskan Jiwa
- Cara Daftar Haji dengan Mudah dan Benar: Ayo Pelajari!
- Perbedaan Rukun dan Wajib Haji: Ayo Pelajari dengan Mendalam!
Kurban Idul Adha 1445 H
“Kami bantu, terima dan salurkan, InsyaAllah Sesuai Syariah & Tepat Sasaran !”
Bergabunglah dalam program kurban di Masjid Al-Kahfi! Hanya dengan harga paket 3,5 juta, kita bisa berbagi kebahagiaan dengan sesama dan mendapatkan berkah yang melimpah. Ayo, jangan lewatkan kesempatan ini untuk berbagi kebaikan.