Shalat Wajib yang Bisa Diqashar Adalah – Dalam agama Islam, shalat adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim. Di antara lima shalat wajib sehari-hari, terdapat keringanan yang diberikan oleh Allah SWT bagi mereka yang sedang dalam perjalanan, yaitu mengqashar shalat. Qashar adalah meringkas shalat wajib yang empat rakaat menjadi dua rakaat. Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam tentang shalat wajib yang bisa diqashar, syarat-syaratnya, serta tata cara melaksanakannya.
Makna dan Hikmah Qashar Shalat
Qashar shalat adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang sedang dalam perjalanan. Dengan meringkas shalat, umat Islam diberikan kemudahan dalam beribadah tanpa mengabaikan kewajiban shalat lima waktu. Hikmah dari qashar shalat ini adalah agar umat tidak merasa terbebani saat mereka berada dalam situasi sulit atau tidak nyaman saat bepergian. Hal ini juga menegaskan bahwa Islam adalah agama yang penuh dengan kemudahan dan kasih sayang.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu meng-qashar shalatmu, jika kamu khawatir diserang oleh orang-orang kafir…” (QS. An-Nisa: 101)
Ayat ini menjadi landasan utama bagi diperbolehkannya qashar shalat, terutama ketika dalam perjalanan atau kondisi tertentu yang menyulitkan.
Shalat Wajib yang Bisa Diqashar
Tidak semua shalat wajib bisa diqashar. Hanya shalat yang memiliki jumlah rakaat lebih dari dua yang dapat diringkas. Shalat wajib yang bisa diqashar adalah:
Shalat Dzuhur
Terdiri dari empat rakaat dapat diqashar menjadi dua rakaat. Shalat ini biasanya dilakukan di tengah hari, namun bagi mereka yang sedang dalam perjalanan, mereka diperbolehkan untuk meringkasnya menjadi dua rakaat.
Shalat Ashar
Sama halnya dengan Dzuhur, shalat Ashar juga memiliki empat rakaat. Ketika dalam perjalanan, seseorang diperbolehkan meng-qashar shalat Ashar menjadi dua rakaat.
Shalat Isya
Shalat Isya yang dilakukan pada malam hari juga terdiri dari empat rakaat. Jika seseorang sedang dalam perjalanan, mereka dapat meringkas shalat Isya menjadi dua rakaat.
Perlu diingat bahwa shalat Subuh yang terdiri dari dua rakaat dan shalat Maghrib yang terdiri dari tiga rakaat tidak bisa diqashar. Hanya shalat yang berjumlah empat rakaat yang dapat diringkas menjadi dua rakaat.
Syarat-Syarat Qashar Shalat
Tidak semua orang bisa serta merta meng-qashar shalat mereka. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar seseorang bisa meringkas shalat wajibnya.
Sedang dalam Perjalanan
Syarat utama untuk meng-qashar shalat adalah seseorang harus sedang dalam perjalanan. Perjalanan yang dimaksud adalah perjalanan yang memenuhi jarak minimal yang ditentukan oleh syariat. Dalam pandangan mayoritas ulama, jarak minimal perjalanan yang memungkinkan seseorang untuk meng-qashar shalat adalah sekitar 89 km.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW:
“Dari Anas bin Malik RA, ketika kami bersama Nabi SAW dalam perjalanan dari Madinah ke Mekah, Nabi SAW meng-qashar shalatnya.” (HR. Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa qashar shalat diperbolehkan saat seseorang berada dalam perjalanan jauh.
Bukan Perjalanan Maksiat
Syarat lain yang harus dipenuhi adalah perjalanan tersebut bukanlah untuk tujuan maksiat. Jika seseorang melakukan perjalanan dengan niat melakukan dosa atau maksiat, maka ia tidak diperbolehkan untuk meng-qashar shalatnya.
Tidak Berdiam Diri Lebih dari 4 Hari
Jika seseorang menetap di suatu tempat selama lebih dari empat hari, maka ia tidak lagi diperbolehkan untuk meng-qashar shalatnya. Ini karena ia dianggap sudah tidak lagi dalam keadaan safar atau perjalanan, melainkan telah bermukim di tempat tersebut.
Tata Cara Qashar Shalat
Setelah memenuhi syarat-syarat qashar, seseorang bisa melaksanakan shalat wajib dengan cara yang diringkas. Berikut adalah tata cara qashar shalat yang benar.
Melakukan Niat Qashar
Sebagaimana semua ibadah, qashar shalat dimulai dengan niat. Niat adalah dasar dari setiap amal dalam Islam. Niat ini dilakukan dalam hati, bahwa shalat yang akan dikerjakan adalah shalat qashar, yaitu meringkas rakaat shalat menjadi dua.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya segala amal itu tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Melaksanakan Shalat dengan Rakaat yang Dirangkum
Setelah niat, seseorang melaksanakan shalat wajib sebagaimana biasa, namun dengan hanya dua rakaat. Rakaat pertama dan kedua dilakukan dengan membaca surah Al-Fatihah dan surah pendek setelahnya, lalu rukuk, sujud, dan duduk di antara dua sujud seperti biasa. Pada rakaat kedua, setelah sujud terakhir, langsung diakhiri dengan tasyahud akhir dan salam.
Menjaga Tertib dalam Qashar
Seperti halnya shalat biasa, qashar shalat juga harus dilakukan secara tertib. Artinya, urutan gerakan shalat harus sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh syariat, tanpa ada yang dilewatkan atau ditambah.
Keutamaan dan Hikmah Qashar Shalat
Qashar shalat bukan hanya memberikan kemudahan bagi seorang Muslim yang sedang bepergian, tetapi juga mengajarkan pentingnya fleksibilitas dalam Islam. Ibadah dalam Islam tidak dimaksudkan untuk memberatkan, melainkan untuk mempermudah umat dalam mendekatkan diri kepada Allah, meski dalam kondisi sulit sekalipun. Dengan adanya rukhsah atau keringanan ini, seorang Muslim dapat tetap menjaga hubungan spiritualnya dengan Allah tanpa merasa terbebani.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
“Allah tidak ingin menjadikan kesulitan bagimu, tetapi Dia ingin membersihkanmu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Ma’idah: 6)
Ayat ini menegaskan bahwa keringanan dalam syariat, termasuk qashar shalat, adalah bentuk rahmat dari Allah agar umat Islam dapat selalu bersyukur dan menjalankan ibadah dengan ringan.
Kesimpulan
Shalat wajib yang bisa diqashar adalah shalat Dzuhur, Ashar, dan Isya, yang memiliki empat rakaat. Dengan memenuhi syarat-syarat qashar, seperti berada dalam perjalanan dan jarak yang memenuhi ketentuan, seorang Muslim bisa meringkas shalatnya menjadi dua rakaat. Qashar shalat adalah salah satu bentuk keringanan dari Allah yang menunjukkan betapa agama Islam penuh dengan kasih sayang dan kemudahan.
Sebagai seorang Muslim, memahami tata cara dan syarat qashar shalat adalah penting agar kita bisa melaksanakan ibadah dengan benar, bahkan ketika dalam perjalanan. Semoga kita selalu diberikan kemudahan dalam melaksanakan setiap kewajiban kita kepada Allah SWT.
Sumber-sumber utama dalam pembahasan ini berasal dari Al-Qur’an, terutama QS. An-Nisa: 101, serta hadis-hadis sahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Mari Berwakaf !
Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah, kami mengajak Anda semua untuk berpartisipasi dalam program wakaf pemasangan kaca asrama di Masjid Al-Kahfi. Asrama ini akan menjadi tempat tinggal bagi para tahfidz yang tengah menghafal Al-Quran dan calon-calon CEO masa depan yang berakhlak mulia.