Rukun Haji dan Umrah – Menunaikan ibadah haji dan umrah merupakan impian setiap Muslim. Setiap tahunnya, jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Tanah Suci untuk menjalankan ibadah yang penuh berkah ini. Tidak hanya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, haji dan umrah juga menjadi sarana untuk menyucikan diri dan mendekatkan diri kepada-Nya. Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa rukun yang harus dipenuhi agar ibadah haji dan umrah Anda sah di mata syariat? Yuk, kita bahas lebih dalam mengenai rukun-rukun ini dengan dalil dari Al-Quran dan Hadis.
Pengertian Haji dan Umrah
Haji adalah rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu, baik secara finansial maupun fisik, sekali seumur hidup. Sementara itu, umrah merupakan ibadah sunnah yang bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari tertentu dalam pelaksanaan haji. Meskipun umrah tidak diwajibkan seperti haji, melaksanakannya tetap memiliki nilai spiritual yang tinggi dan keutamaan yang besar di sisi Allah SWT.
Niat (Ihram)
Rukun pertama dalam haji dan umrah adalah niat atau ihram. Ihram adalah kondisi suci yang harus dimasuki oleh seorang Muslim sebelum memulai rangkaian ibadah haji atau umrah. Niat ini dilakukan di miqat, yaitu tempat yang telah ditentukan untuk memulai ihram.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Amalan itu tergantung pada niatnya dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Niat dalam ihram bukan hanya sekadar ucapan, tetapi juga melibatkan kesadaran penuh bahwa kita sedang memulai ibadah yang besar dan suci.
Thawaf
Setelah berniat dan memasuki ihram, langkah selanjutnya adalah thawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Thawaf merupakan salah satu ibadah yang paling ikonik dalam haji dan umrah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
“Dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).”
(QS. Al-Hajj: 29)
Thawaf mengajarkan kita tentang kesatuan dan persaudaraan umat Islam, karena setiap Muslim dari berbagai penjuru dunia berkumpul dan berputar mengelilingi Ka’bah dalam sebuah gerakan yang harmonis dan penuh makna.
Sa’i
Rukun berikutnya adalah sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Ibadah ini mengingatkan kita pada perjuangan Siti Hajar yang mencari air untuk putranya, Ismail AS.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah.”
(QS. Al-Baqarah: 158)
Sa’i mengajarkan kita tentang keteguhan dan kesabaran dalam menghadapi ujian hidup, serta keyakinan bahwa Allah selalu memberikan jalan keluar bagi hambanya yang bersabar.
Wukuf di Arafah
Adalah puncak dari seluruh rangkaian ibadah haji. Wukuf dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, mulai dari tergelincirnya matahari hingga terbenam.
Rasulullah SAW bersabda:
“Haji itu (adalah) Arafah.”
(HR. Tirmidzi)
Artinya, inti dari ibadah haji adalah berdiam diri di Arafah, merenungkan dosa-dosa yang telah lalu, dan memohon ampunan dari Allah SWT. Pada hari ini, jutaan umat Islam berkumpul di padang Arafah, bersatu dalam doa dan dzikir, mengharapkan rahmat dan pengampunan dari Allah.
Tahallul
Adalah tindakan menghalalkan diri dari larangan ihram, yang dilakukan dengan mencukur atau memotong sebagian rambut. Tahallul menandakan selesainya rangkaian ibadah haji atau umrah dan kembalinya kita ke keadaan normal.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Ya Allah, rahmatilah mereka yang bercukur.” Para sahabat bertanya, “Dan orang yang memendekkan rambut, wahai Rasulullah?” Beliau berkata, “Ya, dan mereka yang memendekkan rambut.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Rukun ini mengajarkan kita tentang kesederhanaan dan ketundukan, serta kesiapan untuk kembali ke kehidupan sehari-hari dengan semangat baru setelah menjalani ibadah yang suci.
Tertib
Rukun terakhir adalah tertib, yaitu melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji dan umrah sesuai urutan yang telah ditentukan. Kedisiplinan dalam mengikuti urutan ini menunjukkan kepatuhan kita terhadap syariat dan tata cara yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Dalil dari Al-Quran dan Hadis
Menjalankan rukun haji dan umrah sesuai dengan ajaran Islam memiliki landasan yang kuat dalam Al-Quran dan Hadis. Selain dalil-dalil yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi ayat dan hadis yang menguatkan pentingnya mengikuti rukun-rukun ini dengan benar.
Allah SWT berfirman:
“Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.”
(QS. Al-Baqarah: 196)
Ayat ini menegaskan bahwa ibadah haji dan umrah harus dilakukan dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan, semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Barangsiapa yang menunaikan haji dan tidak melakukan rafats (ucapan atau perbuatan kotor) serta tidak berbuat fasik (melanggar aturan), maka ia akan kembali seperti pada hari ia dilahirkan oleh ibunya.”
(HR. Bukhari)
Hadis ini menunjukkan betapa besarnya keutamaan ibadah haji, yaitu kembali dalam keadaan suci tanpa dosa seperti bayi yang baru lahir. Hal ini menggarisbawahi pentingnya menjalankan rukun-rukun haji dengan benar dan penuh kesungguhan.
Kesimpulan
Menunaikan ibadah haji dan umrah bukan hanya sekadar memenuhi kewajiban agama, tetapi juga merupakan perjalanan spiritual yang mendalam. Dengan memahami dan melaksanakan setiap rukun haji dan umrah sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Hadis, kita tidak hanya menjalankan perintah Allah, tetapi juga mendapatkan hikmah dan pelajaran berharga yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita semua diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk menunaikan ibadah haji dan umrah dengan sempurna, dan meraih ridha serta ampunan-Nya. Aamiin.
Baca Juga:
- Ayo Kenali Lebih Dekat Rukun Haji yang Wajib Diketahui
- Syarat Haji: Menapaki Perjalanan Spiritual yang Membebaskan Jiwa
- Cara Daftar Haji dengan Mudah dan Benar: Ayo Pelajari!
- Perbedaan Rukun dan Wajib Haji: Ayo Pelajari dengan Mendalam!
Kurban Idul Adha 1445 H
“Kami bantu, terima dan salurkan, InsyaAllah Sesuai Syariah & Tepat Sasaran !”
Bergabunglah dalam program kurban di Masjid Al-Kahfi! Hanya dengan harga paket 3,5 juta, kita bisa berbagi kebahagiaan dengan sesama dan mendapatkan berkah yang melimpah. Ayo, jangan lewatkan kesempatan ini untuk berbagi kebaikan.