Peristiwa Bulan Dzulhijjah NU: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat memotivasi para sahabat dan umatnya untuk tidak menyia-nyiakan keutamaan 10 hari pertama Dzulhijjah. Dalam sebuah hadits, beliau menyatakan bahwa tidak ada hari di mana amal kebaikan lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari tersebut. Bahkan, amal di hari-hari ini lebih utama daripada jihad di jalan Allah, kecuali bagi mereka yang berjuang dengan jiwa dan harta dan tidak kembali dengan apapun (mati syahid).
Peristiwa Bulan Dzulhijjah NU dan Keutamaan di 10 Hari Pertama
Hari-hari awal Dzulhijjah ini penuh dengan manfaat dan kemuliaan. Di antaranya terdapat Hari Arafah dan hari penyembelihan kurban, yang juga menjadi waktu pelaksanaan ibadah haji. Umat Islam sepakat bahwa hari-hari ini sangat dimuliakan oleh Allah Ta’ala.
Dalam kitab Durratun Nasihin, dijelaskan keutamaan puasa pada hari-hari awal Dzulhijjah:
- Tanggal 1 Dzulhijjah: Allah memberi maghfirah (ampunan) kepada Nabi Adam AS. Puasa pada hari ini menghapus dosa.
- Tanggal 2 Dzulhijjah: Doa Nabi Yunus AS dikabulkan. Puasa hari ini seolah beribadah selama satu tahun tanpa maksiat.
- Tanggal 3 Dzulhijjah: Doa Nabi Zakaria AS dikabulkan. Puasa hari ini membuat doa kita dikabulkan.
- Tanggal 4 Dzulhijjah: Nabi Isa AS dilahirkan. Puasa hari ini menghilangkan kefakiran.
- Tanggal 5 Dzulhijjah: Nabi Musa AS dilahirkan. Puasa hari ini membebaskan dari sifat munafik dan siksa kubur.
- Tanggal 6 Dzulhijjah: Allah membuka pintu kebaikan untuk Nabi-Nya. Puasa hari ini membuat kita dipandang dengan kasih sayang Allah dan terhindar dari siksa.
- Tanggal 7 Dzulhijjah: Allah menutup pintu neraka Jahannam hingga tanggal 10. Puasa hari ini menutup 30 pintu kesulitan dan membuka 30 pintu kemudahan.
- Tanggal 8 Dzulhijjah: Disebut Hari Tarwiyyah. Puasa hari ini diberi pahala besar yang hanya Allah yang tahu.
- Tanggal 9 Dzulhijjah: Hari Arafah. Puasa hari ini menghapus dosa satu tahun yang lalu dan yang akan datang.
- Tanggal 10 Dzulhijjah: Hari Raya Idul Adha, hari penyembelihan kurban dan pelaksanaan ibadah haji.
Keistimewaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah
Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang memiliki berbagai keutamaan, terutama dalam menjalankan ibadah. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hajj ayat 34 mengenai perintah berkurban:
“Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)”
(QS. Al-Hajj: 34).
Imam Syafi’i menafsirkan bahwa hari-hari istimewa ini disebut Al-Ayyam Al-Maklumat (hari-hari yang diketahui), yang puncaknya adalah hari raya kurban pada tanggal 10 Dzulhijjah. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (10 hari pertama dari Dzulhijjah).”
(HR. Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)
Penjelasan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Hanif Luthfi dalam bukunya Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah menjelaskan, meski ada keistimewaan puasa pada 10 hari pertama Dzulhijjah, yang disunnahkan hanya 9 hari saja, karena hari ke-10 adalah Hari Raya Idul Adha yang termasuk hari yang dilarang untuk berpuasa.
Pengumuman ini disampaikan PBNU dalam keterangan resmi yang ditandatangani oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirdj, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Katib Aam KH Yahya Cholil Staquf, dan pejabat Rais Aam KH Miftachul Akhyar. Tim Rukyatul Hilal PBNU/Lembaga Falakiyah PBNU pada Sabtu, 10 Juli 2021, telah melakukan rukyatul hilal di beberapa lokasi rukyat yang telah ditentukan. Hasilnya, hilal berhasil terlihat, sehingga awal bulan Dzulhijjah 1442 jatuh pada 11 Juli 2021 .