Niat Sholat Sunnah Sebelum Sholat Wajib – Sholat merupakan salah satu ibadah yang sangat penting dalam Islam. Selain sholat wajib yang harus dikerjakan, ada pula sholat sunnah yang dianjurkan untuk menambah pahala dan mendekatkan diri kepada Allah. Salah satu momen di mana sholat sunnah dianjurkan adalah sebelum sholat wajib. Tapi, tahukah kamu apa niat yang tepat untuk sholat sunnah ini? Mari kita pelajari lebih dalam agar ibadah kita semakin sempurna.

Mengapa Sholat Sunnah Sebelum Sholat Wajib?

Sholat sunnah yang dikerjakan sebelum sholat wajib memiliki keutamaan yang besar. Salah satunya adalah mempersiapkan hati dan jiwa untuk mengerjakan sholat wajib dengan lebih khusyuk. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa mengerjakan dua rakaat sebelum subuh, maka itu lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim). Hal ini menunjukkan betapa bernilainya sholat sunnah sebagai persiapan sebelum menjalankan sholat wajib.

Bukan hanya itu, sholat sunnah sebelum sholat wajib juga berfungsi sebagai bentuk penghormatan kita terhadap waktu sholat wajib yang akan datang. Seakan-akan kita memberi salam terlebih dahulu kepada Allah sebelum melaksanakan perintah yang lebih besar. Melalui sholat sunnah, kita bisa menenangkan pikiran dan menghadirkan rasa syukur sebelum masuk ke dalam sholat wajib.

Niat Sholat Sunnah Sebelum Sholat Wajib

Sebelum mengerjakan sholat sunnah, penting bagi kita untuk meluruskan niat. Seperti yang telah diajarkan dalam agama, setiap amal perbuatan bergantung pada niatnya. “Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Niat dalam sholat sunnah sebelum sholat wajib bisa disesuaikan dengan jenis sholat yang dikerjakan. Misalnya, niat sholat sunnah qabliyah Subuh, yaitu sholat sunnah yang dilakukan sebelum sholat Subuh. Niat yang dilafalkan tidak harus keras, tetapi cukup dalam hati saja, seperti yang sering diajarkan oleh para ulama.

Untuk sholat sunnah qabliyah Subuh, niatnya bisa sebagai berikut:

“Ushalli sunnatan qabliyata li Fajr rak’ataini lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku niat sholat sunnah sebelum Subuh dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Dalam beberapa mazhab, melafalkan niat secara lisan bukanlah hal yang diwajibkan. Yang terpenting adalah kehadiran niat di dalam hati, karena niat sejati adalah yang ada dalam kesadaran kita.

Manfaat Sholat Sunnah Sebelum Sholat Wajib

Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari sholat sunnah sebelum sholat wajib, baik secara spiritual maupun fisik. Salah satunya adalah mempersiapkan tubuh kita agar lebih siap dalam menjalani sholat wajib. Dalam sholat sunnah, kita diajak untuk mulai fokus pada Allah dan menjauhkan pikiran dari hal-hal duniawi. Dengan demikian, ketika tiba waktu sholat wajib, kita sudah dalam kondisi yang lebih tenang dan siap untuk lebih khusyuk.

Selain itu, sholat sunnah juga menjadi salah satu cara untuk menambah pahala. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Allah akan memberi ganjaran berlipat bagi siapa saja yang memperbanyak amalan sunnah. Ini adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang selalu berusaha mendekatkan diri kepada-Nya.

Jenis-Jenis Sholat Sunnah Sebelum Sholat Wajib

Ada beberapa jenis sholat sunnah yang bisa dikerjakan sebelum sholat wajib, di antaranya adalah sholat sunnah rawatib. Sholat rawatib terbagi menjadi dua, yaitu sholat sunnah qabliyah dan ba’diyah. Sholat qabliyah adalah sholat sunnah yang dikerjakan sebelum sholat wajib, sementara sholat ba’diyah dikerjakan setelahnya.

Beberapa contoh sholat sunnah qabliyah antara lain:

• Sholat Sunnah Qabliyah Subuh: Sholat sunnah dua rakaat sebelum sholat Subuh, yang memiliki keutamaan besar seperti yang disebutkan dalam hadis di atas.
• Sholat Sunnah Qabliyah Dzuhur: Dikerjakan sebelum sholat Dzuhur, biasanya dilakukan dua atau empat rakaat.
• Sholat Sunnah Qabliyah Ashar: Meskipun tidak sepopuler sholat sunnah qabliyah lainnya, beberapa ulama menyebutkan bahwa sholat sunnah sebelum Ashar juga dianjurkan.

Keutamaan Menjaga Sholat Sunnah

Bagi mereka yang konsisten menjalankan sholat sunnah sebelum sholat wajib, ada janji keutamaan yang luar biasa. Salah satunya adalah dibukakannya pintu surga bagi mereka yang menjaga sholat sunnah dengan tekun. Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang menjaga sholat sunnah, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Muslim).

Sholat sunnah tidak hanya memberikan pahala tambahan, tetapi juga melatih kita untuk lebih disiplin dan khusyuk dalam menjalankan sholat wajib. Dengan melaksanakan sholat sunnah secara rutin, kita akan semakin terbiasa dalam menghadirkan kekhusyukan dan kesadaran penuh dalam setiap sholat yang kita lakukan.

Pentingnya Niat dalam Ibadah

Dalam Islam, niat adalah inti dari setiap perbuatan ibadah. Tanpa niat yang tulus, ibadah yang dilakukan bisa menjadi sia-sia. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk selalu memperbaiki niat sebelum memulai sholat sunnah maupun sholat wajib. Niat tidak hanya sekedar ucapan, tetapi juga tekad dan kesadaran penuh bahwa ibadah yang kita lakukan adalah semata-mata untuk Allah.

“Sesungguhnya segala perbuatan tergantung pada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini mengajarkan kita bahwa niat yang lurus dan ikhlas adalah syarat utama diterimanya amal ibadah.

Kesimpulan

Sholat sunnah sebelum sholat wajib adalah salah satu cara kita untuk mempersiapkan diri secara spiritual dan fisik sebelum menjalankan sholat wajib. Dengan melaksanakan sholat sunnah, kita dapat lebih khusyuk dalam menjalankan sholat wajib, mendapatkan pahala tambahan, dan menambah kedekatan kita dengan Allah. Jangan lupa, niat adalah kunci dari setiap ibadah. Pastikan niat kita selalu lurus dan tulus hanya karena Allah.

Semoga kita semua bisa istiqamah dalam menjalankan sholat sunnah sebelum sholat wajib, sehingga bisa mendapatkan keberkahan dan pahala yang melimpah dari Allah. “Sesungguhnya Allah Maha Melihat setiap amal ibadah hamba-Nya, dan setiap ibadah yang dilakukan dengan niat yang ikhlas akan diterima oleh-Nya.”

Sumber:

1. Al-Qur’an
2. Hadis Shahih Bukhari dan Muslim
3. Kitab Fiqih Sunnah, Sayyid Sabiq