Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah

Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah – Menyambut Bulan Penuh Keberkahan dan Kemuliaan

Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah: Bulan Dzulhijjah telah tiba, menandakan datangnya musim haji dan Idul Adha, momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Di bulan penuh berkah ini, hati kita tergerak untuk merenungkan keagungan Allah SWT dan meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim AS.

Khutbah Jumat kali ini akan mengupas makna dan keutamaan Bulan Dzulhijjah, mengajak para jamaah untuk memaksimalkan kesempatan meraih pahala dan ampunan Allah SWT. Marilah kita dengarkan dengan khusyuk dan renungkan dengan penuh keimanan.

Hamba-hamba Allah yang berbahagia,

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat berkumpul di masjid mulia ini dalam keadaan sehat walafiat. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Jamaah shumuat yang dirahmati Allah,

Bulan Dzulhijjah telah tiba, bulan yang penuh dengan keberkahan dan kemuliaan bagi umat Islam. Di bulan ini, umat Islam di seluruh dunia berkumpul di Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji, rukun Islam kelima bagi yang mampu. Selain itu, Dzulhijjah juga menjadi saksi peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Idul Adha.

Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah:

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Jamaah shumuat yang dirahmati Allah,

Bulan Dzulhijjah itu bulan apa, bulan Dzulhijjah memiliki banyak keutamaan dibandingkan bulan-bulan lainnya dalam kalender Hijriah diantaranya:

  • Bulan yang paling mulia: Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada hari yang lebih mulia di sisi Allah daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Tidak ada puasa yang lebih afdhal di sisi Allah daripada puasa sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Dan tidak ada amal shalih yang lebih afdhal di sisi Allah daripada haji.” (HR. Ahmad)
  • Bulan di mana amalan dilipatgandakan: Di bulan Dzulhijjah, pahala atas setiap amalan shalih dilipatgandakan. Hal ini berdasarkan hadist Rasululloh SAW:
    • Sunan Ibnu Majah 1717: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari Al A’masy dari Muslim Al Bathin dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada hari-hari yang amal shalih di dalamnya lebih disukai oleh Allah kecuali hari-hari ini, yakni sepuluh hari (di bulan dzulhijjah), ” para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak juga dengan jihad di jalan Allah! ” beliau menjawab: “Tidak juga dengan jihad di jalan Allah, kecuali seorang laki-laki yang keluar dengan harta dan jiwanya, lalu tidak ada yang kembali lagi. “
  • Bulan di mana dosa dihapuskan: Allah SWT akan menghapuskan dosa-dosa hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa di bulan Dzulhijjah. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa yang berpuasa Arafah, maka ia telah diampuni dosanya setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Tirmidzi)
  • Bulan di mana doa dikabulkan: Di bulan Dzulhijjah, doa-doa lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW: “Tidak ada hari yang lebih mulia di sisi Allah dan tidak ada doa yang lebih diharap terkabulnya di sisi Allah daripada doa di ‘Arafah pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi)

Dalil tentang Bulan Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah disebut sebagai bulan yang paling mulia dalam Islam. Hal ini berdasarkan beberapa dalil Al-Qur’an dan Hadist, di antaranya:

Al-Qur’an:

  • At-Taubah [9]:36:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan,326) (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhulmahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.

At-Taubah [9]:36

Hadist:

  • Shahih Bukhari 6893:

“Jaman berputar sebagaimana keadaannya ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun ada dua belas bulan, empat diantaranya bulan haram, tiga bulan darinya berturut-turut, Dzul Qa’dah, Dzulhijjah dan Muharram, serta Rajab Mudlar yang berada diantara bulan Jumadil akhir dan Sya’ban. Bulan apakah sekarang ini?” Kami menjawab: ‘Allah dan Rasul-Nyalah yang lebih tahu!’ Kemudian beliau diam sehingga kami beranggapan beliau akan menamainya dengan selain namanya. Lalu Nabi berkata: “Bukankah sekarang bulan Dzulhijjah?” Mereka menjawab: “Benar.” Nabi meneruskan: “Sesungguhnya darah kalian, harta kalian -Muhammad berkata: Dan seingatku beliau bersabda dan kehormatan kalian- adalah haram sebagaimana kehormatan hari kalian sekarang, di negeri kalian sekarang, di bulan kalian sekarang, dan kalian akan menemui Rabb kalian dan Dia akan menanyai kalian perihal amal kalian. Ingat, jangan kalian kembali sepeninggalku menjadi orang yang sesat, sebagian kalian memenggal leher sebagian lainnya, ingat, hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir, karena bisa jadi sebagian orang yang menyampaikannya jauh lebih paham dari sebagian orang yang mendengarnya.”

Semoga khutbah ini dapat memberikan pencerahan dan motivasi bagi kita semua untuk menjadi hamba-Nya yang lebih taat dan beriman.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top