Ibadah Haji Harus Dilaksanakan pada Bulan Haji

Ibadah Haji Harus Dilaksanakan pada Bulan Haji – Menelusuri Waktu dari Al-Quran dan Hadis

Ibadah Haji Harus Dilaksanakan pada Bulan Haji: Pelaksanaan Haji tidak bisa dilakukan sembarangan waktu, melainkan harus dilaksanakan pada bulan-bulan tertentu yang telah ditetapkan dalam Islam. Ibadah Haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu, baik secara fisik maupun finansial, setidaknya sekali seumur hidup. Artikel ini akan mengupas mengapa ibadah Haji harus dilaksanakan pada bulan Haji, disertai dengan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadis yang mendukung ketentuan ini.

Ibadah Haji Harus Dilaksanakanpada Bulan Haji: Pengertian Ibadah Haji

Haji secara bahasa berarti menyengaja atau berkunjung. Secara syar’i, Haji adalah menyengaja berkunjung ke Ka’bah untuk melakukan beberapa amalan yang khusus pada waktu tertentu dengan syarat-syarat tertentu. Haji adalah ibadah yang memiliki tata cara dan waktu yang telah ditentukan oleh syariat Islam, sehingga tidak dapat dilakukan sembarangan.

Ibadah Haji Harus Dilaksanakan pada Bulan Haji: Waktu Pelaksanaan Haji

Menurut syariat Islam, waktu pelaksanaan Haji ditetapkan pada bulan-bulan Haji, yaitu bulan Syawwal, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah. Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam Al-Qur’an:

اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ

(Musim) haji itu (berlangsung pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi.) Siapa yang mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, janganlah berbuat rafaṡ,) berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala kebaikan yang kamu kerjakan (pasti) Allah mengetahuinya. Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.

(QS. Al-Baqarah  [2]:197)

Ayat ini menegaskan bahwa pelaksanaan Haji harus dilakukan pada bulan-bulan yang telah ditentukan, yaitu bulan Syawwal, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah.

Dalil-Dalil Mengenai Bulan Haji

Selain ayat di atas, terdapat beberapa hadis yang menjelaskan tentang bulan-bulan Haji dan pentingnya melaksanakan Haji pada waktu yang telah ditetapkan tersebut. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Shahih Bukhari No.306

Abu Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dari ‘Aisyah berkata: Kami keluar bertepatan saat nampak hilal bulan Dzul Hijjah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bersabda: “Siapa yang ingin memulai haji dengan Umrah hendaklah ia lakukan. Sekiranya aku tidak membawa hewan sembelihan, aku lebih suka melakukan Umrah lebih dahulu.” …

  • Shahih Bukhari 1444

Abdullah bin ‘Abbas radliyallahu ‘anhuma berkata: …. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berangkat dengan mengendarai tunggangannya hingga sampai di padang sahara saat siang hari. Maka disitulah Beliau memulai ihram dengan bertalbiyyah begitu juga para sahabatnya. Lalu Beliau menandai hewan qurbannya. Ini terjadi pada lima hari terakhir dari bulan Dzul Qa’dah. Lalu Beliau sampai di Makkah pada malam keempat dari bulan Dzul Hijjah lalu Beliau melaksanakan thawaf di Baitullah, lalu sa’i antara bukit Shafaa dan Marwah dan Beliau belum lagi bertahallul karena Beliau membawa hewan qurban yang telah ditandainya. ….

Signifikansi Pelaksanaan Haji pada Bulan Haji

Pelaksanaan Haji pada bulan Haji memiliki makna yang sangat mendalam dalam Islam. Beberapa alasan mengapa pelaksanaan Haji harus dilakukan pada bulan Haji adalah sebagai berikut:

  1. Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya Sebagai umat Islam, kita wajib taat kepada perintah Allah dan Rasul-Nya. Menjalankan Haji pada bulan yang telah ditetapkan menunjukkan ketaatan kita terhadap syariat yang telah ditentukan oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
  2. Kesatuan Umat Islam Pelaksanaan Haji pada waktu yang sama oleh seluruh umat Islam dari berbagai penjuru dunia menunjukkan kesatuan dan kebersamaan umat Islam. Ini memperkuat ukhuwah Islamiyah dan solidaritas sesama Muslim.
  3. Kepastian Hukum dan Tertib Pelaksanaan Dengan menetapkan bulan-bulan tertentu sebagai waktu pelaksanaan Haji, Islam memberikan kepastian hukum dan tertib pelaksanaan ibadah Haji. Hal ini penting untuk mengatur jutaan jamaah yang datang ke Tanah Suci setiap tahunnya, sehingga pelaksanaan Haji dapat berjalan dengan lancar dan tertib.

Ritual Utama dalam Ibadah Haji

Ritual Haji terdiri dari beberapa rangkaian ibadah yang harus dilaksanakan sesuai urutan dan waktu yang telah ditetapkan. Berikut adalah ritual utama dalam ibadah Haji:

  1. Ihram Ihram adalah niat untuk memulai ibadah Haji dengan mengenakan pakaian ihram dan membaca talbiyah. Ihram dimulai dari miqat, yaitu tempat yang telah ditetapkan untuk memulai ihram.
  2. Tawaf Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Tawaf dilakukan setelah memasuki Masjidil Haram dan sebelum melaksanakan sa’i.
  3. Sa’i Sa’i adalah berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i dilakukan setelah tawaf.
  4. Wukuf di Arafah Wukuf di Arafah adalah puncak dari ibadah Haji. Jamaah Haji berkumpul di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah untuk berdoa dan berzikir kepada Allah.
  5. Mabit di Muzdalifah Setelah wukuf di Arafah, jamaah Haji bermalam di Muzdalifah dan mengumpulkan batu untuk melempar jumrah.
  6. Melempar Jumrah Melempar jumrah adalah melontar batu kecil ke tiga tiang di Mina sebagai simbol melawan godaan setan. Ini dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah dan hari-hari tasyrik.
  7. Tawaf Ifadah Tawaf Ifadah adalah tawaf yang dilakukan setelah melontar jumrah pada tanggal 10 Dzulhijjah. Tawaf ini merupakan salah satu rukun Haji.
  8. Tahallul Tahallul adalah memotong rambut sebagai tanda keluar dari keadaan ihram. Setelah tahallul, beberapa larangan ihram sudah diperbolehkan.
  9. Mabit di Mina Jamaah Haji bermalam di Mina selama tiga hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) dan melempar jumrah setiap hari.

Penutup

Ibadah Haji merupakan ibadah yang penuh dengan hikmah dan pelajaran bagi umat Islam. Melaksanakan Haji pada bulan-bulan yang telah ditetapkan adalah bentuk ketaatan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Hal ini juga menunjukkan kesatuan dan kebersamaan umat Islam serta kepastian hukum dan tertib pelaksanaan ibadah Haji. Dengan memahami dan menjalankan ibadah Haji sesuai dengan ketentuan syariat, insya Allah kita akan mendapatkan Haji yang mabrur dan diterima di sisi Allah SWT. Semoga Allah senantiasa memberikan kita kemampuan dan kesempatan untuk melaksanakan ibadah Haji. Aamiin.

Kurban Idul Adha 1445 H

“Kami bantu, terima dan salurkan, InsyaAllah Sesuai Syariah & Tepat Sasaran !”  

Kurban Idul Adha 1445 H

Bergabunglah dalam program kurban di Masjid Al-Kahfi! Hanya dengan harga paket 3,5 juta, kita bisa berbagi kebahagiaan dengan sesama dan mendapatkan berkah yang melimpah. Ayo, jangan lewatkan kesempatan ini untuk berbagi kebaikan.

Transfer dan konfirmasi ke nomor di bawah ini:

No rek: 7268446669 (BSI)

A.n Qurban Masjid Al-Kahfi Bunut

Scroll to Top