Ibadah Haji Berapa Lama

Ibadah Haji Berapa Lama – Durasi dan Maknanya dalam Islam

Ibadah Haji Berapa Lama: Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang kelima dan menjadi impian bagi setiap Muslim untuk dapat menunaikannya setidaknya sekali seumur hidup. Namun, banyak yang bertanya-tanya mengenai durasi pelaksanaan ibadah haji: berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah ini? Dalam artikel ini, kita akan membahas durasi pelaksanaan ibadah haji, tahap-tahapnya, serta dalil-dalil yang mendasarinya, sehingga kita dapat memahami lebih dalam mengenai salah satu ibadah terbesar dalam Islam ini.

Ibadah Haji Berapa Lama?

Pelaksanaan ibadah haji biasanya memakan waktu antara 5 hingga 6 hari, dimulai dari tanggal 8 Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam pelaksanaan ibadah haji beserta durasinya:

  1. 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyah):
  • Jamaah memulai ihram dari miqat, kemudian menuju Mina untuk menginap semalam.
  1. 9 Dzulhijjah (Hari Arafah):
  • Setelah shalat Subuh di Mina, jamaah berangkat ke Arafah untuk wukuf (berdiam dan berdoa) hingga matahari terbenam.
  • Setelah wukuf, jamaah menuju Muzdalifah untuk menginap semalam dan mengumpulkan batu untuk melontar jumrah.
  1. 10 Dzulhijjah (Hari Nahr):
  • Jamaah menuju Mina untuk melontar jumrah Aqabah.
  • Setelah itu, melaksanakan tahallul pertama (memotong sebagian rambut atau mencukur kepala).
  • Jamaah kemudian melakukan tawaf ifadah di Makkah dan kembali ke Mina untuk mabit (bermalam).
  1. 11-13 Dzulhijjah (Hari Tasyriq):
  • Jamaah melontar tiga jumrah (Ula, Wusta, dan Aqabah) setiap hari di Mina.
  • Pada 12 Dzulhijjah, jamaah yang ingin meninggalkan Mina bisa melakukannya setelah melontar jumrah pada sore hari, sedangkan yang ingin memperpanjang tinggal hingga 13 Dzulhijjah bisa tetap bermalam di Mina.

Setelah rangkaian ritual haji selesai, banyak jamaah yang melanjutkan perjalanan ke Madinah untuk berziarah ke Masjid Nabawi dan makam Rasulullah SAW, meskipun ini bukan bagian dari rukun haji.

Tahapan Pelaksanaan Ibadah Haji

Untuk memahami lebih detail mengenai durasi dan tahap-tahap pelaksanaan haji, mari kita bahas setiap tahapnya:

  1. Ihram:
  • Ihram merupakan kondisi suci yang dimulai dari miqat. Jamaah mengenakan pakaian ihram dan berniat untuk melaksanakan haji. Dalam kondisi ini, jamaah harus menghindari beberapa larangan tertentu, seperti menggunakan wangi-wangian, memotong kuku, dan melakukan hubungan suami istri.
  1. Tawaf Qudum:
  • Setibanya di Makkah, jamaah melakukan tawaf qudum (tawaf kedatangan) sebagai bentuk penghormatan pertama kali pada Ka’bah.
  1. Mabit di Mina:
  • Pada tanggal 8 Dzulhijjah, jamaah bergerak menuju Mina untuk bermalam. Di sini, mereka mempersiapkan diri untuk wukuf di Arafah.
  1. Wukuf di Arafah:
  • Pada tanggal 9 Dzulhijjah, jamaah bergerak ke Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf, yang merupakan rukun haji. Wukuf dimulai dari waktu Zuhur hingga Maghrib, di mana jamaah berdoa dan berzikir memohon ampunan Allah SWT.
  1. Mabit di Muzdalifah:
  • Setelah matahari terbenam di Arafah, jamaah bergerak ke Muzdalifah untuk menginap semalam. Di sini, mereka mengumpulkan kerikil yang akan digunakan untuk melontar jumrah di Mina.
  1. Melontar Jumrah dan Tawaf Ifadah:
  • Pada tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah melontar jumrah Aqabah di Mina, yang merupakan simbolisasi dari pengusiran setan. Setelah itu, mereka melaksanakan tawaf ifadah di Makkah, yang merupakan tawaf utama dalam rangkaian haji.
  1. Tahallul dan Qurban:
  • Setelah melontar jumrah dan melakukan tawaf ifadah, jamaah melakukan tahallul dengan memotong sebagian rambut atau mencukur kepala. Sebagian jamaah juga melakukan qurban sebagai tanda pengorbanan.
  1. Hari-hari Tasyriq di Mina:
  • Pada tanggal 11 hingga 13 Dzulhijjah, jamaah kembali ke Mina untuk melontar tiga jumrah setiap harinya. Jamaah yang selesai melontar pada tanggal 12 Dzulhijjah dapat meninggalkan Mina, sedangkan yang ingin memperpanjang tinggal bisa bermalam hingga tanggal 13 Dzulhijjah.
  1. Tawaf Wada’:
  • Sebelum meninggalkan Makkah, jamaah melakukan tawaf wada’ sebagai tanda perpisahan dengan Ka’bah.

Dalil-dalil yang Mendasari Ibadah Haji

Pelaksanaan ibadah haji didasarkan pada sejumlah dalil dari Al-Qur’an dan Hadis. Beberapa dalil yang paling mendasar adalah sebagai berikut:

  1. Dalil dari Al-Qur’an:
  • “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (QS. Ali Imran: 97)
  • “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.” (QS. Al-Baqarah: 196)
  1. Dalil dari Hadis:
  • Rasulullah SAW bersabda: “Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan menunaikan haji ke Baitullah bagi yang mampu melakukannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda: “Ambillah dariku manasik kalian (tatacara haji kalian).” (HR. Muslim)

Hikmah dan Manfaat Ibadah Haji

Ibadah haji memiliki banyak hikmah dan manfaat baik secara individual maupun sosial. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Penyucian Diri: Haji adalah sarana untuk penyucian diri dari dosa-dosa. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang berhaji karena Allah, kemudian tidak berkata-kata kotor dan tidak berbuat kefasikan, maka dia akan kembali seperti pada hari ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
  2. Penguatan Keimanan: Melalui rangkaian ibadah haji, seorang Muslim memperkuat hubungannya dengan Allah SWT dan memperdalam keimanan dan ketakwaannya.
  3. Persaudaraan dan Kesetaraan: Haji mengajarkan tentang persaudaraan dan kesetaraan di antara sesama Muslim. Semua jamaah memakai pakaian ihram yang sama, tanpa membedakan status sosial, ekonomi, atau kebangsaan.
  4. Pengorbanan dan Kesabaran: Menjalani ibadah haji membutuhkan pengorbanan besar dari segi waktu, tenaga, dan harta. Proses ini mengajarkan kesabaran, ketabahan, dan ketulusan dalam beribadah.
  5. Refleksi Spiritual: Haji memberikan kesempatan bagi setiap Muslim untuk merenungkan kehidupannya, memperbaiki diri, dan berkomitmen untuk menjalani hidup yang lebih baik sesuai dengan ajaran Islam.

Persiapan Ibadah Haji

Melaksanakan ibadah haji membutuhkan persiapan yang matang dari berbagai aspek. Beberapa aspek penting dalam persiapan haji meliputi:

  1. Kesehatan Fisik dan Mental: Jamaah harus memastikan kondisi kesehatan mereka optimal. Konsultasi dengan dokter, vaksinasi, dan kebugaran fisik sangat penting untuk menjalani perjalanan yang menuntut ini.
  2. Pengetahuan Manasik: Memahami tata cara dan rukun-rukun haji sangat penting. Mengikuti kursus manasik haji, membaca buku panduan, dan berdiskusi dengan orang yang sudah pernah berhaji dapat membantu mempersiapkan diri dengan baik.
  3. Persiapan Finansial: Menabung untuk biaya haji adalah langkah penting. Biaya yang dikeluarkan mencakup transportasi, akomodasi, makanan, dan keperluan lainnya selama di Makkah dan Madinah.
  4. Administrasi dan Logistik: Mengurus dokumen perjalanan, visa, dan logistik lainnya seperti pemesanan tiket pesawat dan akomodasi harus dilakukan jauh-jauh hari.

Penutup

Ibadah haji adalah puncak dari pengabdian seorang Muslim kepada Allah SWT, melibatkan serangkaian ritual yang kaya dengan makna spiritual dan historis. Dur

asi pelaksanaan haji yang berkisar antara 5 hingga 6 hari mencerminkan betapa padat dan bermaknanya setiap tahapan dalam ibadah ini. Dari pelajaran tentang pengorbanan, kesabaran, kesetaraan, hingga penguatan iman, haji adalah pengalaman yang mengubah kehidupan. Dalil dari Al-Qur’an dan Hadis menegaskan pentingnya haji dan kewajibannya bagi setiap Muslim yang mampu.

Semoga setiap Muslim yang menjalankan ibadah haji dapat meraih haji mabrur, haji yang diterima dan diberkahi oleh Allah SWT. Dan bagi yang belum memiliki kesempatan, semoga Allah SWT memberikan kemampuan dan kesempatan untuk menunaikan ibadah yang agung ini. Haji adalah panggilan dari Allah, dan bagi yang dipanggil, ia adalah tamu yang sangat istimewa di rumah-Nya, Ka’bah yang suci.

Kurban Idul Adha 1445 H

“Kami bantu, terima dan salurkan, InsyaAllah Sesuai Syariah & Tepat Sasaran !”  

Kurban Idul Adha 1445 H

Bergabunglah dalam program kurban di Masjid Al-Kahfi! Hanya dengan harga paket 3,5 juta, kita bisa berbagi kebahagiaan dengan sesama dan mendapatkan berkah yang melimpah. Ayo, jangan lewatkan kesempatan ini untuk berbagi kebaikan.

Transfer dan konfirmasi ke nomor di bawah ini:

No rek: 7268446669 (BSI)

A.n Qurban Masjid Al-Kahfi Bunut

Scroll to Top