Hewan Kurban Lebaran Haji: Lebaran Haji, momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Di balik perayaan penuh suka cita, terdapat makna mendalam tentang ketaatan dan pengabdian kepada Allah SWT. Salah satu ritual penting dalam Lebaran Haji adalah penyembelihan hewan kurban.
Artikel ini akan mengupas tuntas tentang hewan kurban Lebaran Haji, mulai dari makna di baliknya, syarat-syarat yang harus dipenuhi, hingga jenis-jenis hewan yang sah untuk dikurbankan.
Makna Ibadah Kurban Lebara Haji
Ibadah kurban bukan sekadar penyembelihan hewan. Lebih dari itu, terdapat makna mendalam yang terkandung di dalamnya, yaitu:
- Kesetiaan dan Kepatuhan: Ibadah kurban melambangkan kesetiaan dan kepatuhan Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT. Ketika diperintah untuk mengurbankan putranya, Ismail AS, Nabi Ibrahim tanpa ragu patuh dan taat. Allah SWT kemudian menggantikan Ismail dengan seekor domba, menunjukkan bahwa ketaatan dan kepatuhan kepada Allah SWT akan diganjar dengan kebahagiaan.
- Kedermawanan dan Peduli Sesama: Daging kurban dibagikan kepada fakir miskin dan kaum dhuafa. Hal ini menumbuhkan rasa peduli dan empati terhadap sesama, serta mendorong terwujudnya keadilan sosial.
- Menaklukkan Nafsu: Ibadah kurban melatih diri untuk menaklukkan nafsu dan egoisme. Dengan berkurban, seseorang belajar untuk mendahulukan kepentingan orang lain dan mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan.
- Menyembelih Hewan Ternak Syarat Sah
Hewan kurban yang sah untuk disembelih harus memenuhi beberapa syarat, yaitu:
- Sehat dan Bebas Cacat: Hewan kurban haruslah dalam keadaan sehat, tidak cacat, dan tidak memiliki penyakit kronis.
- Berusia Cukup: Hewan kurban haruslah mencapai usia minimal yang ditentukan, yaitu:
- Kambing/domba: minimal 1 tahun
- Sapi/kerbau: minimal 2 tahun
- Unta: minimal 5 tahun
- Mencapai Ukuran Tertentu: Hewan kurban haruslah memiliki ukuran minimal yang ditentukan, yaitu:
- Kambing/domba: minimal setara dengan seekor kambing jantan yang sehat
- Sapi/kerbau: minimal setara dengan setengah badan sapi/kerbau yang sehat
- Unta: minimal setara dengan seekor unta yang sehat
- Islam, Berakal Sehat, dan Baligh: Orang yang berkurban haruslah beragama Islam, berakal sehat, dan telah baligh.
- Bebas dari Hutang (Riba): Hewan kurban tidak boleh dibeli dengan uang hasil riba.
Jenis Hewan Kurban Lebaran Haji yang Sah
Hewan yang sah untuk dikurbankan adalah:
- Kambing/Domba: Hewan ini paling umum dijadikan kurban, dan merupakan pilihan yang mudah ditemukan dan terjangkau.
- Sapi/Kerbau: Hewan ini memiliki nilai kurban yang lebih besar, dan cocok untuk dikurbankan secara bersama-sama.
- Unta: Hewan ini jarang dijadikan kurban karena harganya yang mahal dan sulit ditemukan. Namun, nilai kurban unta setara dengan tujuh ekor kambing/domba.
Selain ketiga jenis hewan tersebut, beberapa pendapat ulama membolehkan kurban dengan hewan lain seperti kuda dan keledai, namun dengan syarat-syarat yang lebih ketat.
Hikmah Ibadah Kurban Lebaran Haji
Ibadah kurban bukan hanya tentang penyembelihan hewan, tetapi juga tentang nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Ibadah kurban mengajarkan kita tentang ketaatan, kepedulian, kedermawanan, dan pengorbanan.
Dengan memahami makna dan hikmah di balik ibadah kurban, diharapkan kita dapat melaksanakannya dengan penuh keikhlasan dan ketaatan, sehingga menjadi bekal untuk meraih ridho Allah SWT.
Dalil Al-Quran dan Hadits tentang Hewan Kurban Lebaran Haji
Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman:
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَالصّٰبِرِيْنَ عَلٰى مَآ اَصَابَهُمْ وَالْمُقِيْمِى الصَّلٰوةِۙ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَوَبَشِّرِ وَالْبُدْنَ جَعَلْنٰهَا لَكُمْ مِّنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ لَكُمْ فِيْهَا خَيْرٌۖ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلَيْهَا صَوَاۤفَّۚ فَاِذَا وَجَبَتْ جُنُوْبُهَا فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّۗ كَذٰلِكَ سَخَّرْنٰهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَالْمُخْبِتِيْنَ
Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah hati mereka bergetar, orang yang sabar atas apa yang menimpa mereka, dan orang yang melaksanakan salat dan orang yang menginfakkan sebagian rezeki yang Kami karuniakan kepada mereka. Dan unta-unta itu Kami jadikan untuk-mu bagian dari syiar agama Allah, kamu banyak memperoleh kebaikan padanya. Maka sebutlah nama Allah (ketika kamu akan menyembelihnya) dalam keadaan berdiri (dan kaki-kaki telah terikat). Kemudian apabila telah rebah (mati), maka makanlah sebagiannya dan berilah makanlah orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami tundukkan (unta-unta itu) untukmu, agar kamu bersyukur.
(Q.S Al-Hajj: 34 – 36
Dalil Hadits:
- Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada suatu hari pun yang lebih mulia di sisi Allah dan tidak ada suatu amal pun yang lebih dibalas pahalanya oleh Allah daripada hari ‘Idul Adha dan hari penyembelihan (Qurban).”
(H.R. Bukhori dan Muslim)
- Hadits Riwayat Tirmidzi:
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang mempunyai kemampuan untuk berkurban, tetapi dia tidak berkurban, maka janganlah dia mendekati tempat shalat kami.”
(H.R. Tirmidzi)
Kesimpulan
Kurban hewan adalah elemen vital dalam upacara Lebaran Haji, mencerminkan kesetiaan dan kepatuhan kepada Allah SWT, serta perhatian terhadap sesama. Hewan yang dijadikan kurban harus memenuhi standar tertentu, seperti sehat, tanpa cacat, dan sudah mencapai usia yang ditentukan. Hewan yang sering dikurbankan meliputi kambing/domba, sapi/kerbau, dan unta.