Hewan Kurban Artis: Antara Tren dan Kebutuhan IbadahSetiap tahun, menjelang Hari Raya Idul Adha, tidak sedikit artis yang menjadi sorotan karena berkurban dengan hewan kurban berukuran besar atau dengan harga fantastis. Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan dan komentar, mulai dari pujian atas keikhlasan mereka, hingga kritik terhadap praktik pamer kekayaan.
Namun, terlepas dari pro dan kontra, fenomena hewan kurban artis ini patut dilihat dari berbagai sudut pandang. Berikut beberapa poin penting untuk dipertimbangkan:
Dalil Al-Quran dan Hadits tentang Hewan Kurban
Perintah untuk berkurban terdapat dalam Al-Quran Surat Al-Hajj ayat 34. Di sana, Allah SWT memerintahkan kaum muslimin yang mampu untuk menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ketaatan dan rasa syukur atas nikmat Allah SWT.
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ ۙ
Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),
(Q.S Al-Hajj: 34)
Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya untuk berkurban, seperti dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim. Beliau bersabda, “Tidak ada hari yang lebih mulia di sisi Allah dan tidak ada amal yang lebih disukai-Nya daripada berkurban pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.”
Peran Artis dalam Melaksanakan Kurban
Artis, sebagai figur publik, memiliki pengaruh yang besar dalam masyarakat. Ketika mereka berkurban dengan hewan kurban yang besar atau dengan cara yang menarik perhatian, hal ini dapat mendorong orang lain untuk mengikuti jejak mereka.
Hal ini tentu positif jika memicu semangat berkurban dan membantu mereka yang membutuhkan. Namun, penting untuk diingat bahwa esensi kurban adalah keikhlasan dan ketaatan, bukan untuk mencari sensasi atau popularitas.
Pandangan Islam tentang Pamer Kekayaan
Islam melarang umatnya untuk pamer kekayaan, dalam beribadah. Allah SWT berfirman
وَالَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْآخِرِ ۗ وَمَنْ يَكُنِ الشَّيْطَانُ لَهُ قَرِينًا فَسَاءَ قَرِينًا
“Dan (juga) orang-orang yang menafkankan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.”
(Q.S Annisa: 38)
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa niat mereka dalam berkurban adalah semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT, bukan untuk mencari perhatian atau pujian dari manusia.
Kesimpulan
Fenomena hewan kurban artis memiliki dua sisi, positif dan negatif. Sisi positifnya adalah dapat mendorong orang lain untuk berkurban dan membantu mereka yang membutuhkan. Sisi negatifnya adalah jika berkurban dilakukan dengan pamer kekayaan dan tanpa keikhlasan.
Sebagai umat Islam, kita perlu melihat fenomena ini dengan bijak dan mengambil pelajaran darinya. Kita patut mencontoh keikhlasan para artis yang berkurban dengan tulus, dan menghindari praktik pamer kekayaan yang bertentangan dengan ajaran Islam.