Haji Mabrur Adalah – Menggapai haji mabrur adalah impian setiap muslim yang menunaikan ibadah haji. Tetapi, apakah yang dimaksud dengan haji ini dan bagaimana cara mencapainya? Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang makna haji mabrur, disertai dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadis yang akan membantu kita memahami pentingnya meraih predikat ini. Mari kita telusuri bersama-sama rahasia di balik haji yang diterima Allah ini dan bagaimana kita bisa mencapainya.
Haji Mabrur Adalah
Haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah SWT, di mana ibadah haji yang dilakukan benar-benar penuh kesucian dan ketakwaan. Nabi Muhammad SAW bersabda
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus dan Musa bin Isma’il keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa’d berkata: telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Sa’id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang amalan apakah yang paling utama? Maka beliau menjawab: “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Lalu ditanya lagi: “Lalu apa?” Beliau menjawab: “Al Jihad fi sabilillah (berperang di jalan Allah). Lalu ditanya lagi: “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab: “Haji mabrur.”
Shahih Bukhari 25
Tanda-Tanda Haji Mabrur
Terdapat beberapa tanda yang menunjukkan bahwa haji seseorang diterima sebagai dengan mabrur. Salah satu tanda yang paling jelas adalah perubahan perilaku. Seorang yang mendapatkan akan kembali ke kehidupan sehari-harinya dengan akhlak yang lebih baik dan ibadah yang lebih sempurna. Rasulullah SAW bersabda, “Haji mabrur adalah yang tidak disertai dengan kemaksiatan dan kefasikan.” (HR. Bukhari). Ini menunjukkan bahwa perilaku dan sikap setelah haji sangat mempengaruhi diterimanya ibadah tersebut.
Proses Meraih Haji Mabrur
Meraihgeeeelar haji ini tidaklah mudah. Berikut beberapa langkah yang bisa diikuti untuk mencapainya:
1. Niat yang Ikhlas
Segala sesuatu dimulai dari niat. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Dan tidaklah mereka diperintah kecuali untuk menyembah Allah dengan ikhlas dalam menjalankan agama yang lurus…” (QS. Al-Bayyinah: 5). Niat yang tulus dan ikhlas hanya karena Allah adalah kunci pertama untuk meraih haji mabrur. Pastikan bahwa niat haji Anda murni untuk mencari ridha Allah, bukan untuk pamer atau alasan duniawi lainnya.
2. Memahami Manasik Haji
Memahami dan melaksanakan manasik haji dengan benar adalah langkah penting berikutnya. Rasulullah SAW bersabda, “Ambillah dariku manasik kalian.” (HR. Muslim). Mengetahui tata cara dan rukun-rukun haji sesuai dengan ajaran Rasulullah akan membantu kita melaksanakan haji dengan benar dan sempurna.
3. Menghindari Larangan-Larangan Haji
Selama ibadah haji, ada beberapa larangan yang harus dihindari. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Maka barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik, dan berbantah-bantahan dalam masa mengerjakan haji…” (QS. Al-Baqarah: 197). Menghindari perbuatan yang dilarang selama haji seperti berbicara kotor, berdebat, atau berbuat dosa sangat penting untuk menjaga kemabruran haji.
4. Menjaga Kesabaran dan Ketakwaan
Kesabaran adalah kunci dalam menghadapi berbagai tantangan selama haji. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153). Selain itu, meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan memperbanyak ibadah dan doa juga akan membantu dalam meraih haji mabrur.
Dalil-Dalil
Beberapa dalil dari Al-Qur’an dan Hadis:
Al-Baqarah [2]:196
وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِ ۗ فَاِنْ اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ وَلَا تَحْلِقُوْا رُءُوْسَكُمْ حَتّٰى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهٗ ۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ بِهٖٓ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَامٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍ ۚ فَاِذَآ اَمِنْتُمْ ۗ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ اِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ فِى الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ اِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗذٰلِكَ لِمَنْ لَّمْ يَكُنْ اَهْلُهٗ حَاضِرِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ࣖ
Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Akan tetapi, jika kamu terkepung (oleh musuh), (sembelihlah) hadyu.56) yang mudah didapat dan jangan mencukur (rambut) kepalamu sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepala (lalu dia bercukur), dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah, atau berkurban.57) Apabila kamu dalam keadaan aman, siapa yang mengerjakan umrah sebelum haji (tamatu’), dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Akan tetapi, jika tidak mendapatkannya, dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (masa) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itulah sepuluh hari yang sempurna. Ketentuan itu berlaku bagi orang yang keluarganya tidak menetap di sekitar Masjidilharam. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Keras hukuman-Nya.
Musnad Ahmad 8945
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far berkata: telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Sayyar dari Abu Hazim dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa berhaji ke rumah ini (Ka’bah), lalu ia tidak berkata kotor atau berbuat fasiq, maka ia akan pulang sebagaimana seorang bayi yang dilahirkan oleh ibunya.”
Manfaat
Gelar haji ini dapat memberikan manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Beberapa manfaat tersebut antara lain:
1. Pembersihan Dosa
Salah satu manfaat terbesar dari gelar haji ini adalah pembersihan dosa. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang berhaji lalu tidak berkata kotor dan tidak berbuat kefasikan, maka dia akan kembali seperti bayi yang baru dilahirkan.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menegaskan bahwa haji mabrur dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu.
2. Peningkatan Kualitas Diri
Geelar haji ini juga berpengaruh pada peningkatan kualitas diri seorang muslim. Seseorang yang meraih haji mabrur akan menjadi pribadi yang lebih sabar, tawakal, dan disiplin dalam menjalankan perintah Allah SWT. Perubahan positif ini tentunya akan berdampak baik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pahala yang Besar
Balasan untuk haji mabrur adalah surga. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Haji mabrur tidak ada balasan lain kecuali surga.” (HR. Bukhari dan Muslim). Pahala yang besar ini menunjukkan betapa berharganya gelar haji ini di sisi Allah SWT.
Tantangan
1. Keterbatasan Pengetahuan
Kurangnya pengetahuan tentang manasik haji bisa menjadi hambatan dalam meraih haji mabrur. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempersiapkan diri dengan mengikuti bimbingan haji dan mempelajari tata cara haji yang benar.
2. Gangguan Eksternal
Selama di tanah suci, kita akan bertemu dengan jutaan muslim dari berbagai belahan dunia. Gangguan seperti keramaian, panas terik, dan perbedaan budaya bisa menjadi tantangan tersendiri. Kesabaran dan fokus pada tujuan haji sangat diperlukan untuk mengatasi gangguan ini.
3. Godaan Duniawi
Tidak sedikit orang yang melaksanakan haji dengan niat yang kurang tulus, misalnya untuk mendapatkan gelar atau pujian dari orang lain. Godaan duniawi seperti ini harus dihindari agar niat haji tetap murni karena Allah SWT.
Penutup
Meraih haji mabrur adalah tujuan mulia yang memerlukan niat ikhlas, pemahaman yang mendalam, dan pelaksanaan yang penuh ketakwaan. Dengan memahami dan mengikuti tuntunan Al-Qur’an dan Hadis, serta menjaga diri dari perbuatan dosa selama pelaksanaannya, insya Allah kita dapat meraih haji yang mabrur.
Baca Juga:
- Ayo Kenali Lebih Dekat Rukun Haji yang Wajib Diketahui
- Syarat Haji: Menapaki Perjalanan Spiritual yang Membebaskan Jiwa
- Biaya Haji 2024: Ayo Persiapkan Diri dan Ketahui dengan Cermat!
Kurban Idul Adha 1445 H
“Kami bantu, terima dan salurkan, InsyaAllah Sesuai Syariah & Tepat Sasaran !”
Bergabunglah dalam program kurban di Masjid Al-Kahfi! Hanya dengan harga paket 3,5 juta, kita bisa berbagi kebahagiaan dengan sesama dan mendapatkan berkah yang melimpah. Ayo, jangan lewatkan kesempatan ini untuk berbagi kebaikan.