Cara Sholat Wajib Yang Benar dan Bacaannya– Mendekatkan diri kepada Tuhan adalah tujuan utama setiap ibadah yang kita lakukan, Dan salah satu bentuk ibadah yang paling penting adalah sholat. Sholat adalah tiang agama, kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan oleh setiap Muslim. Dalam setiap gerakan dan bacaan sholat, terdapat makna yang mendalam serta menjadi sarana komunikasi langsung dengan Allah SWT. Namun, dalam melaksanakan sholat, kita sering kali bertanya-tanya, apakah cara sholat yang kita lakukan sudah benar? Apakah kita sudah mengikuti tata cara yang diajarkan oleh Rasulullah SAW?
Mengenal dan mempelajari tata cara sholat yang benar bukan hanya sebuah keharusan, tetapi juga merupakan wujud dari ketaatan dan cinta kita kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk” (QS. Al-Baqarah: 43). Melalui sholat, kita menghadap kepada-Nya, memohon ampunan, rahmat, dan petunjuk-Nya dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Dalam artikel ini, kita akan membahas dengan rinci bagaimana tata cara sholat wajib yang benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, beserta bacaan-bacaan yang harus kita panjatkan di setiap gerakannya. Mari kita pelajari dan perbaiki sholat kita agar lebih khusyuk dan diterima di sisi Allah SWT.
Menyucikan Diri: Wudhu Sebagai Syarat Sahnya Sholat
Cara Sholat Wajib Yang Benar dan Bacaannya – Sebelum memulai sholat, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menyucikan diri, baik dari hadas kecil maupun besar. Wudhu merupakan syarat sahnya sholat, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits: “Allah tidak menerima sholat seseorang di antara kalian jika ia berhadats hingga ia berwudhu” (HR. Bukhari dan Muslim). Wudhu tidak hanya membersihkan anggota tubuh dari kotoran fisik, tetapi juga membersihkan diri dari kotoran batin dan mempersiapkan kita untuk berdiri di hadapan Allah SWT.
Niat Sholat: Inti dari Setiap Ibadah
Setelah berwudhu, langkah berikutnya adalah niat. Niat merupakan inti dari setiap ibadah, termasuk sholat. Dalam niat, kita menyatakan tujuan kita dalam melaksanakan sholat; apakah sholat wajib, sunnah, atau lainnya. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan apa yang ia niatkan” (HR. Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghadirkan niat yang ikhlas hanya karena Allah SWT.
Takbiratul Ihram: Awal dari Sholat
Sholat dimulai dengan takbiratul ihram, yaitu mengucapkan “Allahu Akbar” sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga atau bahu. Takbir ini merupakan tanda bahwa kita telah memulai sholat dan meninggalkan segala urusan duniawi untuk sepenuhnya fokus pada ibadah kepada Allah SWT.
Bacaan Al-Fatihah: Inti dari Setiap Rakaat
Setelah takbiratul ihram, kita membaca surat Al-Fatihah, yang merupakan rukun sholat dan harus dibaca di setiap rakaat. Al-Fatihah adalah surat pembuka yang memuji kebesaran Allah, meminta hidayah, dan memohon petunjuk jalan yang lurus. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak sah sholat seseorang yang tidak membaca Al-Fatihah” (HR. Bukhari dan Muslim). Bacalah Al-Fatihah dengan penuh khusyuk, resapi maknanya, dan pahami setiap kata yang kita ucapkan.
Membaca Surah Pendek Setelah Al-Fatihah
Setelah membaca Al-Fatihah, kita dianjurkan untuk membaca surah pendek dari Al-Qur’an. Pilihan surah ini bebas, namun beberapa surah yang sering dibaca adalah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Membaca surah ini merupakan bentuk dzikir yang menambah keutamaan sholat kita.
Rukuk: Tunduk dan Merendahkan Diri di Hadapan Allah
Setelah membaca surah pendek, kita masuk ke dalam gerakan rukuk, dengan mengucapkan “Allahu Akbar” dan menundukkan badan dengan punggung lurus serta tangan memegang lutut. Dalam posisi ini, kita membaca “Subhaana rabbiyal ‘adhiimi wa bihamdih” sebanyak tiga kali. Rukuk adalah simbol dari ketundukan kita kepada Allah, merendahkan diri di hadapan-Nya dengan penuh kekhusyukan.
I’tidal: Kembali Berdiri dan Memuji Allah
Setelah rukuk, kita berdiri tegak kembali dalam gerakan yang disebut i’tidal. Dalam posisi ini, kita mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah” sambil berdiri tegak, kemudian melanjutkan dengan “Rabbanaa lakal hamd”. I’tidal adalah momen untuk memuji Allah setelah kita merendahkan diri-Nya dalam rukuk, menunjukkan keseimbangan antara ketundukan dan pengagungan.
Sujud: Mendekatkan Diri Secara Fisik dan Spiritual
Dalam posisi ini, kita membaca “Subhaana rabbiyal a’laa wa bihamdih” sebanyak tiga kali. Sujud adalah simbol dari penghambaan total kepada Allah, menyerahkan segala yang kita miliki hanya kepada-Nya.
Duduk di Antara Dua Sujud: Memohon Ampunan dan Rahmat
Setelah sujud pertama, kita duduk di antara dua sujud dengan mengucapkan “Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fuannii”. Duduk di antara dua sujud adalah waktu untuk memohon ampunan, rahmat, dan keberkahan dari Allah, mengingat bahwa sebagai manusia, kita tidak pernah luput dari dosa dan kesalahan.
Tasyahud Akhir: Menyampaikan Salam Kepada Rasulullah SAW
Setelah selesai melakukan rakaat yang terakhir, kita membaca tasyahud akhir sebelum mengakhiri sholat dengan salam. Tasyahud akhir berisi doa dan penghormatan kepada Allah serta Rasulullah SAW. Bacaan tasyahud ini dimulai dengan “Attahiyyaatu lillahi was shalawaatu wat thayyibaatu. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh” hingga “Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin kamaa shallayta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim, innaka hamiidun majiid”. Tasyahud akhir adalah pengakuan kita akan kebesaran Allah dan pujian bagi Rasulullah SAW yang telah membawa risalah Islam kepada kita.
Salam: Mengakhiri Sholat dengan Kedamaian
Sholat diakhiri dengan gerakan salam, yaitu dengan menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan “Assalaamu ‘alaikum warahmatullaah”. Salam ini mengandung doa untuk keselamatan dan rahmat Allah bagi diri kita sendiri dan juga orang-orang di sekitar kita.
Kesimpulan: Sholat sebagai Media Penghubung dengan Allah SWT
Sholat bukan sekadar rutinitas harian, tetapi adalah cara kita berkomunikasi dengan Sang Pencipta. Dengan memahami dan mengamalkan tata cara sholat yang benar, kita dapat memperdalam keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Ingatlah bahwa sholat yang khusyuk dan benar tidak hanya memperbaiki hubungan kita dengan Allah, tetapi juga memberikan ketenangan batin dan petunjuk dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar” (QS. Al-Ankabut: 45). Sholat adalah benteng bagi kita dari segala keburukan, dan dengan melaksanakannya dengan benar, kita bisa mendapatkan keberkahan dalam hidup ini dan kehidupan yang akan datang. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menjadi panduan bagi kita semua dalam menjalankan ibadah sholat dengan lebih baik.
Sumber:
- Al-Qur’an
- Kitab Hadits Shahih Bukhari dan Muslim
- Panduan Sholat Fardhu, Kementerian Agama RI
Mari Berwakaf !
Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah, kami mengajak Anda semua untuk berpartisipasi dalam program wakaf pemasangan kaca asrama di Masjid Al-Kahfi. Asrama ini akan menjadi tempat tinggal bagi para tahfidz yang tengah menghafal Al-Quran dan calon-calon CEO masa depan yang berakhlak mulia.