cara sholat wajib 4 rakaat – Melaksanakan sholat wajib merupakan kewajiban setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Sholat adalah ibadah yang sangat utama dalam Islam, bahkan disebut sebagai tiang agama. Salah satu bentuk sholat wajib yang paling sering dilakukan adalah sholat empat rakaat, seperti sholat Dzuhur, Ashar, dan Isya. Namun, dalam praktiknya, sering kali kita merasa sholat kita kurang khusyuk, seolah hanya rutinitas belaka. Pernahkah Anda merasa bahwa sholat Anda belum mencapai kekhusyukan yang diharapkan?
Menunaikan sholat wajib empat rakaat dengan benar tidak hanya melibatkan gerakan fisik, tetapi juga konsentrasi batin dan niat yang tulus. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami tata cara sholat dengan baik dan benar, sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ. Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah sholat wajib empat rakaat secara mendetail, termasuk beberapa dalil dari Al-Qur’an dan Hadist yang akan menguatkan pemahaman kita. Mari kita perbaiki kualitas sholat kita bersama-sama!
Memulai dengan Niat yang Benar
Dalam setiap ibadah, termasuk sholat, niat merupakan hal yang sangat fundamental. Niat adalah penentu sah atau tidaknya suatu ibadah di sisi Allah SWT. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya…” (HR. Bukhari dan Muslim).
Niat sholat wajib empat rakaat cukup diucapkan dalam hati dengan ikhlas karena Allah SWT. Tidak perlu dilafalkan dengan lisan karena Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya pun tidak melafalkan niat secara verbal. Yang terpenting adalah hadirnya kesadaran penuh bahwa sholat yang akan dilakukan ditujukan semata-mata untuk Allah.
Menghadap Kiblat dan Berdiri Tegak
cara sholat wajib 4 rakaat – Sebelum memulai sholat, pastikan kita menghadap kiblat. Posisi kiblat merupakan arah yang wajib diikuti oleh setiap Muslim saat menunaikan sholat, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 144: “Maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah wajahmu ke arahnya.”
Berdiri tegak juga menjadi syarat dalam sholat, kecuali bagi yang memang tidak mampu berdiri karena uzur. Rasulullah ﷺ bersabda: “Sholatlah dalam keadaan berdiri, jika tidak mampu maka duduklah, jika tidak mampu maka berbaringlah.” (HR. Bukhari).
Takbiratul Ihram sebagai Awal Pengabdian
Sholat dimulai dengan mengucapkan takbiratul ihram, yaitu Allahu Akbar; sebuah pernyataan bahwa Allah Maha Besar dari segala sesuatu di dunia ini. Ketika mengucapkan takbir ini, angkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau telinga, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ.
Takbiratul ihram adalah peralihan dari aktivitas duniawi menuju pengabdian total kepada Allah. Maka, dalam takbir ini, hadirkanlah keagungan Allah dalam hati dan fokuskan seluruh perhatian hanya kepada-Nya.
Membaca Surah Al-Fatihah dengan Penuh Penghayatan
Surah Al-Fatihah adalah inti dari sholat. Tanpa membacanya, sholat dianggap tidak sah. Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidak sah sholat seseorang yang tidak membaca Al-Fatihah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Al-Fatihah harus dibaca dengan tartil, tidak terburu-buru, dan dihayati maknanya. Setiap ayat dalam Al-Fatihah memiliki makna yang sangat dalam; ini adalah dialog antara hamba dengan Tuhannya. Oleh karena itu, usahakan untuk memahami arti dari setiap ayat yang dibaca agar sholat menjadi lebih khusyuk.
Rukuk dengan Tuma’ninah
Setelah selesai membaca Al-Fatihah dan surah pendek, rukuklah dengan membaca Subhaana rabbiyal adziim sebanyak tiga kali. Saat rukuk, posisikan punggung agar sejajar dengan kepala, dan letakkan kedua tangan di lutut dengan jari-jari terbuka.
Dalam rukuk, kita mengagungkan Allah dan merendahkan diri di hadapan-Nya. Rasulullah ﷺ bersabda: “Ketahuilah bahwa aku telah dilarang membaca Al-Qur’an ketika rukuk atau sujud. Maka agungkanlah Rabb di dalam rukuk, dan bersungguh-sungguhlah dalam berdoa ketika sujud.” (HR. Muslim).
I’tidal: Kembali ke Posisi Berdiri dengan Penuh Penghayatan
cara sholat wajib 4 rakaat – Setelah rukuk, bangkitlah ke posisi berdiri dengan mengucapkan Sami’allahu liman hamidah dan diikuti dengan Rabbanaa lakal hamd. I’tidal ini bukan sekadar peralihan gerakan, melainkan waktu untuk menyadari bahwa Allah mendengar pujian kita.
Hadirkan rasa syukur dan kekaguman kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan. Jangan terburu-buru dalam gerakan ini, karena tuma’ninah dalam setiap rukun sholat adalah salah satu kunci khusyuk.
Sujud: Menyentuh Bumi dengan Penuh Keikhlasan
Sujud adalah momen terdekat seorang hamba dengan Tuhannya. Rasulullah ﷺ bersabda: “Saat paling dekat seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah doa di dalamnya.” (HR. Muslim).
Ketika sujud, pastikan tujuh anggota tubuh kita menyentuh bumi: dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kedua kaki. Bacalah Subhaana rabbiyal a’la sebanyak tiga kali, sembari menyadari bahwa dalam posisi inilah kita sepenuhnya menyerahkan diri kepada Allah.
Duduk di Antara Dua Sujud dengan Tuma’ninah
Setelah sujud pertama, duduklah sejenak sebelum melakukan sujud kedua. Bacalah doa Rabbighfir li warhamni wajburni warfa’ni warzuqni wahdini wa ‘aafini wa’fu anni dengan penuh pengharapan kepada Allah.
Posisi duduk ini adalah waktu untuk memohon ampunan, rahmat, dan karunia dari Allah. Jangan terburu-buru untuk langsung melakukan sujud kedua; rasakan setiap permohonan yang kita panjatkan.
Tasyahud Awal dan Akhir: Menyempurnakan Ibadah dengan Kesaksian
Setelah dua rakaat pertama, lakukan tasyahud awal dengan membaca At-tahiyyatu lillahi wash-shalawatu wath-thayyibat… hingga Asyhadu alla ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu.
Di rakaat terakhir, lakukan tasyahud akhir dengan menambah bacaan shalawat Nabi: Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad… hingga selesai. Tasyahud ini adalah saat kita memperbaharui syahadat, mengakui keesaan Allah dan kerasulan Nabi Muhammad ﷺ.
Salam: Mengakhiri Sholat dengan Damai
Adalah tanda berakhirnya sholat, dengan mengucapkan Assalamu’alaikum warahmatullah ke arah kanan dan kiri. Salam ini tidak hanya sebagai penutup sholat, tetapi juga sebagai doa keselamatan bagi kita dan orang-orang di sekitar kita.
Jangan lupa, setelah salam, luangkan waktu sejenak untuk berdoa dan berdzikir. Ini adalah momen yang baik untuk berkomunikasi lebih dekat dengan Allah setelah menunaikan ibadah yang agung ini.
Kesimpulan
Melaksanakan sholat wajib empat rakaat dengan benar dan khusyuk adalah salah satu cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan memahami dan mengamalkan tata cara sholat sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ, insya Allah sholat kita akan semakin berkualitas dan membawa kedamaian dalam hidup kita. Jangan lupa untuk selalu memperbaiki sholat kita, karena sholat adalah tiang agama; barangsiapa yang mendirikan sholat, maka ia telah menegakkan agama.
Semoga artikel ini bisa menjadi panduan yang bermanfaat dan membantu kita semua dalam menjalankan sholat dengan lebih baik. Mari kita terus memperbaiki kualitas sholat kita dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Wallahu a’lam bish-shawab.
Mari Berwakaf !
Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah, kami mengajak Anda semua untuk berpartisipasi dalam program wakaf pemasangan kaca asrama di Masjid Al-Kahfi. Asrama ini akan menjadi tempat tinggal bagi para tahfidz yang tengah menghafal Al-Quran dan calon-calon CEO masa depan yang berakhlak mulia.