Bulan Safar Adalah

Bulan Safar Adalah: Antara Mitos dan Fakta

Bulan Safar Adalah – Sering kali diwarnai dengan berbagai mitos dan kepercayaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Tapi, apakah semua itu benar? Ayo, mari kita telusuri bersama-sama!

Bulan Safar adalah bulan kedua dalam kalender Hijriah. Meski bulan ini seringkali diselimuti oleh aura negatif dan dianggap membawa sial oleh sebagian orang, penting bagi kita untuk memahami pandangan Islam yang sebenarnya mengenai bulan ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas asal-usul mitos tentang bulan Safar, pandangan Islam yang sebenarnya, dan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadis yang dapat membantu kita untuk menghilangkan keraguan.

Sejarah dan Asal-Usul Bulan Safar

Bulan Safar mendapatkan namanya dari kata “sifr” yang berarti kosong atau nol. Menurut sejarah, pada zaman Jahiliyah, orang-orang Arab meninggalkan rumah mereka sehingga rumah-rumah menjadi kosong. Oleh karena itu, bulan ini dinamakan Safar. Mereka melakukan perjalanan atau perang pada bulan ini setelah bulan Muharram yang dianggap sakral dan tidak boleh ada pertumpahan darah.

Mitos dan Kepercayaan Tentang Bulan Safar

Di berbagai daerah, bulan Safar sering kali dikaitkan dengan berbagai mitos. Ada yang mengatakan bahwa bulan ini penuh dengan musibah, penyakit, dan malapetaka. Bahkan, ada kepercayaan bahwa menikah di bulan Safar bisa membawa sial. Namun, penting untuk diketahui bahwa mitos ini tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam.

Pandangan Islam Mengenai Bulan Safar

Islam datang untuk menghapuskan mitos-mitos yang tidak berdasar dan memberikan pemahaman yang benar. Dalam Al-Qur’an dan Hadis, tidak ada keterangan yang menyebutkan bahwa bulan Safar adalah bulan yang membawa kesialan.

Dalil dari Al-Qur’an

Allah SWT berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 36:

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu…”

Dari ayat ini, kita memahami bahwa semua bulan adalah sama di hadapan Allah SWT, kecuali empat bulan haram yang memang dikhususkan sebagai bulan-bulan yang sakral. Safar tidak termasuk dalam empat bulan haram tersebut.

Hadis Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:

“Tidak ada penyakit menular, tiada kepercayaan buruk terhadap burung hantu, tidak ada burung atau bulan yang sial, dan tidak ada kesialan di bulan Safar.”

Hadis ini secara jelas menolak semua bentuk kepercayaan terhadap kesialan yang dikaitkan dengan bulan Safar. Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk tidak percaya pada takhayul dan mitos yang tidak berdasar.

Praktik-Praktik yang Salah Kaprah

Meskipun dalil-dalil sudah jelas, masih banyak orang yang menjalankan praktik-praktik yang tidak sesuai dengan ajaran Islam di bulan Safar. Misalnya, ada yang melakukan ritual khusus untuk menolak bala atau menghindari perjalanan jauh. Semua ini adalah bentuk kepercayaan yang salah kaprah dan harus dihindari.

Menyikapi Bulan Safar dengan Bijak

Sebagai umat Muslim, kita harus menyikapi bulan Safar dengan bijak. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kita lakukan:

  1. Meningkatkan Ibadah: Seperti halnya bulan-bulan lainnya, bulan Safar adalah kesempatan untuk meningkatkan ibadah kita kepada Allah SWT. Perbanyak shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur’an.
  2. Menghindari Mitos: Jangan terpengaruh oleh mitos dan kepercayaan yang tidak berdasar. Percayalah bahwa semua hari dan bulan adalah ciptaan Allah dan tidak ada yang membawa kesialan.
  3. Menyebarkan Edukasi: Berikan pemahaman yang benar kepada keluarga dan masyarakat sekitar tentang bulan Safar berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadis.
  4. Memanfaatkan Waktu dengan Baik: Gunakan waktu di bulan Safar untuk kegiatan yang bermanfaat, seperti belajar, bekerja, dan beribadah. Jangan biarkan mitos menghalangi aktivitas kita.

Kesimpulan

Bulan Safar adalah bulan yang sama seperti bulan-bulan lainnya dalam kalender Hijriah. Tidak ada alasan untuk percaya pada mitos-mitos yang menyatakan bahwa bulan ini membawa kesialan. Islam mengajarkan kita untuk menjauhi takhayul dan memegang teguh ajaran Al-Qur’an dan Hadis. Mari kita sambut bulan Safar dengan penuh rasa syukur dan terus memperbaiki diri dalam beribadah kepada Allah SWT.

Ayo, jadikan bulan Safar sebagai momentum untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita. Tinggalkan mitos, raih berkah!

Mari Berwakaf !

wakaaf asrama-50%
wakaaf asrama-50%
wakaf kaca-50%
previous arrow
next arrow

Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah, kami mengajak Anda semua untuk berpartisipasi dalam program wakaf pemasangan kaca asrama di Masjid Al-Kahfi. Asrama ini akan menjadi tempat tinggal bagi para tahfidz yang tengah menghafal Al-Quran dan calon-calon CEO masa depan yang berakhlak mulia.

No-rekening wakaf 2024

Silahkan konfirmasi ke nomor berikut ini:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top