Apakah Sholat Wajib Bisa Diqodho – Sholat adalah salah satu pilar utama dalam Islam yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita pernah melewatkan waktu sholat karena sakit, lupa, atau bahkan kesibukan duniawi. Lalu, timbul pertanyaan: apakah sholat wajib yang terlewat bisa diqodho? Bagaimana sebenarnya pandangan Islam tentang sholat qodho, dan kapan serta bagaimana sholat qodho dilakukan? Mari kita bahas dengan rinci agar pemahaman kita semakin jelas.
Pengertian Sholat Qodho
Sholat qodho adalah sholat yang dilaksanakan di luar waktu yang telah ditetapkan karena suatu hal yang menyebabkan sholat tersebut terlewat. Dalam ajaran Islam, setiap Muslim diwajibkan untuk menjaga waktu sholat dengan baik. Namun, karena manusia tidak luput dari kekhilafan, Islam memberikan keringanan dengan adanya sholat qodho untuk mengganti sholat yang terlewat.
Dalil tentang qodho sholat ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik:
“Barang siapa yang lupa sholat atau tertidur, maka kaffarah (penebus)nya adalah dengan mengerjakan sholat itu saat ia ingat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa jika seseorang melewatkan sholat karena lupa atau tertidur, maka wajib bagi mereka untuk mengqodho sholat tersebut segera setelah ia teringat.
Kapan Sholat Wajib Bisa Diqodho?
Ada beberapa kondisi yang memungkinkan seseorang untuk mengqodho sholat wajib. Namun, perlu diingat bahwa qodho sholat hanya diperbolehkan dalam situasi tertentu, seperti:
- Lupa atau Tertidur
Lupa adalah hal yang manusiawi, dan Allah SWT memaklumi hal ini. Ketika seseorang lupa melaksanakan sholat pada waktunya, maka ia diperintahkan untuk segera mengqodho sholat tersebut ketika ingat. Begitu pula dengan kondisi tertidur, apabila seseorang tertidur hingga melewatkan waktu sholat, maka ia harus segera mengqodho setelah bangun. - Sakit atau Tidak Mampu Secara Fisik
Dalam kondisi sakit atau ketika seseorang tidak mampu melaksanakan sholat secara fisik pada waktunya, Islam memberikan keringanan. Jika kondisi kesehatannya membaik, ia diperbolehkan untuk mengqodho sholat yang terlewat. Namun, bagi yang sakit berat dan tidak mungkin melaksanakan sholat sama sekali, Islam memberikan kemudahan dengan membolehkan sholat dalam posisi apapun yang memungkinkan, termasuk dengan isyarat. - Perjalanan yang Sangat Panjang
Seseorang yang sedang dalam perjalanan jauh dan sulit untuk melaksanakan sholat tepat waktu dapat mengqodho sholat yang terlewat. Namun, dalam perjalanan, Islam juga memberikan opsi untuk melakukan sholat jamak atau sholat qashar, yaitu penggabungan dan pemendekan rakaat sholat, sehingga tidak perlu diqodho di waktu lain.
Bagaimana Hukum Mengqodho Sholat?
Hukum qodho sholat bagi yang lupa atau tertidur adalah wajib. Namun, para ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai qodho bagi orang yang dengan sengaja meninggalkan sholat. Pendapat yang lebih umum di kalangan ulama adalah bahwa sholat yang ditinggalkan dengan sengaja harus tetap diqodho. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa meninggalkan sholat adalah dosa besar, dan mengqodho sholat merupakan salah satu cara untuk menebus kesalahan tersebut.
Ibnu Hazm, salah satu ulama terkenal, menegaskan bahwa seseorang yang meninggalkan sholat dengan sengaja tetap wajib mengqodho, meskipun ia berdosa karena meninggalkannya dengan sengaja. Namun, ada juga ulama yang berpendapat bahwa meninggalkan sholat dengan sengaja adalah dosa yang tidak bisa ditebus dengan qodho, melainkan dengan taubat dan memperbanyak ibadah lainnya.
Cara Melaksanakan Sholat Qodho
Sholat qodho dilaksanakan seperti sholat pada umumnya. Jika kita melewatkan sholat Zuhur, misalnya, maka ketika kita mengqodhonya, kita tetap melaksanakan empat rakaat sebagaimana sholat Zuhur yang biasa. Tidak ada penambahan atau pengurangan dalam tata cara sholat qodho.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengqodho sholat:
- Niat
Seperti halnya sholat lainnya, niat adalah hal yang utama. Niat mengqodho sholat dilakukan dalam hati, dan tidak perlu diucapkan secara lisan. Niatkan untuk mengqodho sholat yang terlewat karena alasan yang sah, seperti lupa atau tertidur. - Segera Dilaksanakan
Sholat qodho harus segera dilaksanakan setelah kita teringat atau setelah kondisi memungkinkan. Rasulullah SAW bersabda:
“Jika salah seorang dari kalian lupa sholat, maka hendaklah ia melaksanakannya saat ia ingat, karena Allah berfirman: ‘Tegakkanlah sholat untuk mengingat-Ku.'”
(HR. Muslim)
Hadits ini menegaskan pentingnya melaksanakan sholat qodho segera setelah kita sadar bahwa sholat wajib terlewat.
- Urutan Sholat
Sebisa mungkin, sholat qodho dilaksanakan sesuai urutan waktu yang terlewat. Jika kita melewatkan sholat Asar dan Maghrib, maka sebaiknya kita mengqodho Asar terlebih dahulu, baru kemudian Maghrib. Namun, jika waktu yang tersedia sangat terbatas, misalnya saat waktu Isya hampir habis, kita bisa mendahulukan sholat yang waktunya masih tersisa, lalu baru mengqodho yang terlewat.
Apakah Qodho Berlaku untuk Sholat Sunnah?
Sholat qodho umumnya hanya berlaku untuk sholat wajib. Namun, ada beberapa pendapat ulama yang memperbolehkan mengqodho sholat sunnah tertentu, seperti sholat sunnah Rawatib yang terlewat karena lupa atau halangan lainnya. Sholat Rawatib adalah sholat sunnah yang mengiringi sholat wajib, dan mengqodhonya diperbolehkan jika seseorang memiliki kebiasaan melakukannya secara rutin.
Namun, tidak semua sholat sunnah dapat diqodho. Sholat sunnah yang waktunya terbatas, seperti sholat Dhuha, tidak dianjurkan untuk diqodho jika waktunya telah habis. Begitu pula dengan sholat sunnah yang terkait dengan peristiwa tertentu, seperti sholat gerhana, hanya dapat dilakukan pada waktu terjadinya peristiwa tersebut.
Kesimpulan
Sholat wajib adalah kewajiban yang harus dijaga waktunya dengan baik. Namun, jika terlewat karena alasan yang sah seperti lupa, tertidur, atau sakit, Islam memberikan kelonggaran dengan membolehkan sholat qodho. Sholat qodho harus dilakukan segera setelah kita teringat atau ketika kondisi sudah memungkinkan.
Niat yang benar dan segera melaksanakan sholat qodho adalah kunci agar ibadah kita tetap diterima oleh Allah SWT. Jangan menunda-nunda qodho sholat, karena waktu adalah sesuatu yang sangat berharga dalam Islam. Sebagai Muslim, menjaga sholat dan segera mengqodho jika terlewat adalah bentuk ketaatan dan usaha kita untuk terus mendekatkan diri kepada-Nya.
“Dan dirikanlah sholat untuk mengingat-Ku.”
(QS. Tha-Ha: 14)
Mari Berwakaf !
Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah, kami mengajak Anda semua untuk berpartisipasi dalam program wakaf pemasangan kaca asrama di Masjid Al-Kahfi. Asrama ini akan menjadi tempat tinggal bagi para tahfidz yang tengah menghafal Al-Quran dan calon-calon CEO masa depan yang berakhlak mulia.