sholat sunnah yang tidak boleh dilakukan

Sholat Sunnah yang Tidak Boleh Dilakukan: Ayo Kenali Lebih!

Sholat Sunnah yang Tidak Boleh Dilakukan – Sholat sunnah merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, melengkapi kekurangan dalam sholat wajib, dan meraih pahala yang lebih. Namun, tidak semua sholat sunnah dianjurkan untuk dilakukan dalam situasi tertentu. Terdapat beberapa sholat sunnah yang, justru, lebih baik untuk tidak dilakukan dalam kondisi-kondisi spesifik. Mengapa demikian? Mari kita bahas lebih dalam mengenai hal ini, termasuk dalil-dalil dari Al-Quran dan Hadis yang menjadi pedoman kita.

Pengertian Sholat Sunnah dan Manfaatnya

Sholat sunnah adalah ibadah tambahan yang dilakukan di luar dari sholat wajib lima waktu. Meskipun tidak wajib, sholat sunnah memiliki manfaat yang besar dalam kehidupan seorang Muslim. Salah satu manfaat utamanya adalah sebagai penambah pahala dan penutup kekurangan yang mungkin terjadi dalam sholat wajib. Rasulullah SAW bersabda:

“Amal ibadah yang pertama kali dihisab bagi seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya. Jika sholatnya baik, maka baik pula seluruh amal ibadahnya, dan jika sholatnya rusak, maka rusak pula seluruh amal ibadahnya.” (HR. At-Tirmidzi)

Namun, terdapat beberapa jenis sholat sunnah yang disarankan untuk tidak dilakukan dalam kondisi tertentu. Ini bukan berarti kita mengabaikan sholat sunnah tersebut, tetapi lebih kepada kepatuhan terhadap aturan yang telah digariskan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya untuk menjaga kesempurnaan ibadah kita.

Sholat Sunnah di Waktu Terlarang

Salah satu jenis sholat sunnah yang tidak boleh dilakukan adalah sholat sunnah di waktu-waktu yang terlarang. Dalam Islam, terdapat beberapa waktu tertentu di mana kita dianjurkan untuk tidak melakukan sholat, baik itu sholat wajib maupun sunnah. Waktu-waktu tersebut antara lain:

  1. Setelah Sholat Subuh hingga Matahari Terbit

Rasulullah SAW melarang kita untuk melakukan sholat setelah sholat Subuh hingga matahari terbit. Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, di mana Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada sholat setelah Subuh hingga matahari terbit.” (HR. Muslim)

  1. Saat Matahari Tepat di Atas Kepala Hingga Tergelincir ke Barat

Waktu kedua di mana sholat sunnah tidak dianjurkan adalah ketika matahari tepat berada di atas kepala hingga tergelincir ke arah barat. Waktu ini adalah sesaat sebelum masuknya waktu Zuhur. Rasulullah SAW bersabda:

“Tiga waktu di mana Nabi SAW melarang kami untuk melakukan sholat dan menguburkan jenazah kami: ketika matahari terbit hingga naik, ketika matahari tepat berada di atas kepala hingga tergelincir, dan ketika matahari mulai tenggelam hingga sempurna tenggelamnya.” (HR. Muslim)

  1. Setelah Sholat Ashar Hingga Matahari Terbenam

Setelah melaksanakan sholat Ashar, kita juga dianjurkan untuk tidak melakukan sholat sunnah hingga matahari terbenam. Dalilnya adalah hadis dari Abu Hurairah yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Janganlah kalian melakukan sholat setelah sholat Ashar hingga matahari terbenam.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Sholat Sunnah Ketika Khutbah Sedang Berlangsung

Selain waktu-waktu terlarang, ada juga kondisi tertentu di mana sholat sunnah tidak dianjurkan. Salah satunya adalah ketika khutbah sedang berlangsung, baik itu khutbah Jumat maupun khutbah lainnya. Meskipun sholat sunnah sebelum sholat Jumat sangat dianjurkan, namun saat khutbah sudah dimulai, kita sebaiknya tidak melaksanakannya. Ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang bersabda:

“Jika salah seorang dari kalian datang pada hari Jumat saat imam sedang berkhutbah, maka hendaklah ia duduk dan mendengarkan khutbah, dan tidak melakukan sholat sunnah.” (HR. Muslim)

Sholat Sunnah Ketika Ada Makanan di Depan

Islam sangat memperhatikan kondisi fisik dan mental dalam beribadah. Oleh karena itu, jika kita sedang lapar dan makanan sudah tersedia di depan kita, lebih baik kita makan terlebih dahulu sebelum melakukan sholat sunnah. Hal ini agar kita dapat melaksanakan sholat dengan khusyuk tanpa terganggu oleh rasa lapar. Rasulullah SAW bersabda:

“Jika makan malam sudah dihidangkan, maka dahulukanlah makan malam sebelum sholat Maghrib.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dalil ini mengajarkan kita untuk mengutamakan kondisi fisik yang baik dalam beribadah agar bisa melaksanakannya dengan khusyuk dan sempurna.

Sholat Sunnah Ketika Mengantuk

Rasa kantuk juga menjadi salah satu hal yang dapat mengganggu kekhusyukan dalam sholat. Oleh karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk tidak melaksanakan sholat sunnah jika sedang mengantuk, melainkan lebih baik beristirahat sejenak. Beliau bersabda:

“Jika salah seorang di antara kalian mengantuk saat sholat, hendaklah ia tidur terlebih dahulu hingga kantuknya hilang, karena jika ia sholat dalam keadaan mengantuk, mungkin ia ingin beristighfar tetapi malah mencela dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Sholat Sunnah di Dalam Ka’bah

Melaksanakan sholat di dalam Ka’bah adalah hal yang sangat mulia. Namun, terdapat larangan untuk melaksanakan sholat sunnah di dalam Ka’bah kecuali sholat yang diwajibkan. Ibnu Umar RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah masuk ke dalam Ka’bah bersama Bilal dan tidak melaksanakan sholat sunnah di dalamnya.

Larangan ini menunjukkan betapa pentingnya mematuhi ketentuan yang telah digariskan dalam beribadah, meskipun hal tersebut tampaknya mengurangi ibadah sunnah yang sebenarnya sangat dianjurkan.

Kesimpulan

Mengetahui waktu dan kondisi di mana sholat sunnah tidak boleh dilakukan adalah bagian dari kepatuhan seorang Muslim terhadap ajaran Islam. Ini bukan berarti kita mengurangi ibadah, melainkan menempatkan ibadah pada waktu dan kondisi yang tepat sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Dengan mematuhi hal ini, kita dapat menjaga kekhusyukan dan kesempurnaan dalam setiap ibadah yang kita lakukan.

Dalam melaksanakan sholat sunnah, sebaiknya kita selalu berpegang pada dalil-dalil dari Al-Quran dan Hadis, agar ibadah yang kita lakukan diterima oleh Allah SWT. Semoga artikel ini dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi kita semua dalam menjalankan ibadah sholat sunnah dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan yang benar. Aamiin.

Mari Berwakaf !

wakaaf asrama-50%
wakaaf asrama-50%
wakaf kaca-50%
previous arrow
next arrow

Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah, kami mengajak Anda semua untuk berpartisipasi dalam program wakaf pemasangan kaca asrama di Masjid Al-Kahfi. Asrama ini akan menjadi tempat tinggal bagi para tahfidz yang tengah menghafal Al-Quran dan calon-calon CEO masa depan yang berakhlak mulia.

No-rekening wakaf 2024

Silahkan konfirmasi ke nomor berikut ini:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top