Sholat Sunnah Hajat Berapa Rakaat – Apakah Anda pernah merasa butuh bantuan khusus dari Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari? Mungkin saat menghadapi masalah besar atau saat membutuhkan petunjuk yang jelas dalam mengambil keputusan penting. Sholat Sunnah Hajat adalah salah satu solusi yang bisa kita lakukan untuk memohon pertolongan dari-Nya. Namun, berapa rakaat sebenarnya yang dianjurkan untuk sholat ini? Mari kita jelajahi lebih dalam tentang sholat sunnah yang penuh keberkahan ini.
Keutamaan Sholat Sunnah Hajat
Sholat Sunnah Hajat merupakan salah satu sholat sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan ketika kita memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang ingin kita sampaikan kepada Allah SWT. Sholat ini adalah bentuk doa dan permohonan yang disertai dengan ibadah khusus. Dalam banyak hadis, disebutkan bahwa sholat ini sangat efektif untuk meminta bantuan dan petunjuk dari Allah SWT.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian sholat dua rakaat dengan sempurna, maka Allah akan mengabulkan apa yang ia minta, cepat atau lambat.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menunjukkan betapa besar keutamaan sholat sunnah ini jika dilakukan dengan penuh keyakinan dan kesungguhan hati.
Tata Cara Melaksanakan Sholat Sunnah Hajat
Berikut adalah tata cara melaksanakan sholat Sunnah Hajat yang perlu diketahui:
1. Niat Sholat Hajat
Niat adalah langkah awal yang harus kita lakukan sebelum memulai sholat. Sholat hajat niat bisa dilakukan dalam hati dengan mengarahkan niat untuk melaksanakan sholat sunnah hajat karena Allah SWT. Berikut adalah contoh niat yang bisa diucapkan dalam hati:
“Aku niat sholat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
2. Melaksanakan Sholat Dua Rakaat
Setelah niat, kita langsung melaksanakan sholat sunnah hajat sebanyak dua rakaat. Pada rakaat pertama, setelah membaca Al-Fatihah, dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas. Sedangkan pada rakaat kedua, setelah Al-Fatihah, membaca surat Al-Kafirun.
3. Doa Setelah Sholat
Setelah selesai melaksanakan dua rakaat sholat, kita dianjurkan untuk berdoa dengan penuh khusyu’ dan keyakinan. Doa bisa berupa permohonan apa saja yang diinginkan, baik itu masalah pribadi, keluarga, pekerjaan, atau lainnya. Salah satu doa yang dianjurkan adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
“Laa ilaaha illallahul haliimul kariim, subhaanallaahi rabbil ‘arsyil ‘azhiim, alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin. As-aluka muujibaati rahmatika wa ‘azaa-ima maghfiratika, wal ghaniimata min kulli birrin, was-salaamata min kulli itsmin, laa tada’ lii dzanban illaa ghafartahu, wa laa hamman illaa farrajtahu, wa laa haajatan hiya laka ridhan illaa qadhaitahaa yaa arhamar raahimiin.”
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Penyantun lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah, Tuhan Pemilik Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku memohon kepada-Mu hal-hal yang menyebabkan rahmat-Mu, dan hal-hal yang menyebabkan ampunan-Mu, serta keselamatan dari setiap dosa, dan keberuntungan dari setiap kebaikan. Jangan tinggalkan untukku dosa melainkan Engkau mengampuninya, dan tidak ada kekhawatiran melainkan Engkau menghilangkannya, dan tidak ada hajat yang Engkau ridai melainkan Engkau kabulkan, wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang.”
Dalil dari Al-Quran dan Hadis
Untuk memahami lebih dalam tentang Sholat Sunnah Hajat, mari kita merujuk pada beberapa dalil dari Al-Quran dan Hadis.
Dalil dari Al-Quran
Salah satu ayat yang sering dijadikan rujukan adalah surat Al-Baqarah ayat 186, di mana Allah SWT berfirman:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Ayat ini menegaskan bahwa Allah SWT sangat dekat dengan hamba-Nya dan selalu siap mengabulkan doa-doa kita, termasuk melalui sholat sunnah seperti sholat hajat.
Dalil dari Hadis
Rasulullah SAW juga menjelaskan dalam beberapa hadis tentang pentingnya sholat sunnah hajat. Salah satunya adalah hadis dari Abdullah bin Abu Aufa yang diriwayatkan oleh Tirmidzi:
“Barang siapa yang mempunyai hajat kepada Allah atau kepada salah satu dari anak cucu Adam, maka hendaklah dia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian sholat dua rakaat, lalu memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi SAW, kemudian berdoa…” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini memberikan panduan lengkap tentang bagaimana melaksanakan sholat hajat dan menunjukkan keutamaannya dalam memenuhi kebutuhan kita.
Kapan Sebaiknya Melaksanakan Sholat Sunnah Hajat?
Waktu pelaksanaan sholat hajat sebenarnya fleksibel dan bisa dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang dilarang untuk sholat. Namun, ada beberapa waktu yang lebih utama untuk melaksanakan sholat sunnah ini, yaitu:
- Di Sepertiga Malam Terakhir
Pada sepertiga malam terakhir, doa-doa kita lebih mustajab. Rasulullah SAW bersabda:
“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lalu Dia berkata: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.'” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Setelah Sholat Fardhu
Melakukan sholat sunnah setelah sholat fardhu juga sangat dianjurkan. Kita bisa memanfaatkan waktu setelah sholat fardhu untuk melaksanakan sholat hajat dan berdoa.
Kesimpulan
Sholat Sunnah Hajat adalah salah satu bentuk ibadah yang bisa kita lakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon bantuan-Nya dalam berbagai urusan. Dengan niat yang tulus, tata cara yang benar, dan doa yang khusyu’, insyaAllah, segala hajat dan kebutuhan kita akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Jadi, mari kita rajin melaksanakan sholat sunnah ini dan jangan ragu untuk memohon segala hajat kita kepada Allah SWT. Ingatlah bahwa Allah selalu dekat dan siap mengabulkan doa-doa kita. Semoga kita selalu diberi kemudahan dalam setiap urusan dan senantiasa berada dalam lindungan-Nya. Aamiin.
Baca Juga:
Mari Berwakaf !
Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah, kami mengajak Anda semua untuk berpartisipasi dalam program wakaf pemasangan kaca asrama di Masjid Al-Kahfi. Asrama ini akan menjadi tempat tinggal bagi para tahfidz yang tengah menghafal Al-Quran dan calon-calon CEO masa depan yang berakhlak mulia.