Sholat Sunnah Ghairu Muakkad Apa Saja – Sholat sunnah merupakan salah satu ibadah yang dapat mendekatkan kita kepada Allah SWT di luar sholat wajib. Sholat sunnah terbagi menjadi dua jenis, yaitu sholat sunnah muakkad dan ghairu muakkad. Meskipun sholat sunnah ghairu muakkad tidak seutama sholat sunnah muakkad, melaksanakannya tetap memberikan banyak kebaikan dan pahala. Jadi, ayo kita jelajahi lebih dalam tentang jenis-jenis sholat sunnah ghairu muakkad dan dalil yang mendasarinya!
Apa Itu Sholat Sunnah Ghairu Muakkad?
Sholat sunnah ghairu muakkad adalah sholat sunnah yang dianjurkan tetapi tidak ditekankan oleh Rasulullah SAW seperti sholat sunnah muakkad. Meskipun begitu, melaksanakan sholat sunnah ghairu muakkad bisa menjadi tambahan pahala dan sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam beberapa hadits, Rasulullah SAW menyebutkan berbagai jenis sholat sunnah yang termasuk dalam kategori ghairu muakkad.
Dalil dari Al-Qur’an dan Hadis
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, surat Al-Baqarah ayat 148:
“Dan setiap umat mempunyai kiblat yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Ayat ini mengandung makna bahwa kita dianjurkan untuk berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan, termasuk melaksanakan sholat sunnah ghairu muakkad sebagai bentuk ibadah tambahan.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Sholat adalah cahaya, sedekah adalah bukti nyata (keimanan), dan kesabaran adalah sinar yang terang.” (HR. Muslim)
Hadits ini menegaskan pentingnya sholat dalam kehidupan seorang muslim, termasuk sholat sunnah ghairu muakkad yang bisa menjadi cahaya penuntun bagi kita.
Jenis-jenis Sholat Sunnah Ghairu Muakkad
Berikut beberapa jenis sholat sunnah ghairu muakkad yang bisa kita laksanakan:
Sholat Dhuha
Sholat Dhuha merupakan sholat sunnah yang dilaksanakan pada pagi hari setelah matahari terbit hingga menjelang waktu Dzuhur. Rasulullah SAW sangat menganjurkan sholat ini sebagai sarana untuk memohon rezeki dan keberkahan. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Pada setiap pagi, setiap persendian kalian harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, memerintahkan yang baik adalah sedekah, dan melarang yang munkar adalah sedekah. Dan yang demikian itu dapat digantikan dengan sholat Dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim)
Sholat Tahiyyatul Masjid
Sholat Tahiyyatul Masjid adalah sholat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan ketika kita masuk ke dalam masjid sebelum duduk. ibadah ini bertujuan untuk menghormati dan memuliakan masjid sebagai rumah Allah. Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka janganlah duduk hingga dia sholat dua rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sholat Awwabin
Sholat Awwabin adalah sholat sunnah yang dilaksanakan setelah sholat Maghrib. Ibadah ini dianjurkan untuk dilakukan enam rakaat dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang sholat enam rakaat setelah Maghrib dan tidak diselingi dengan perkataan yang buruk, maka enam rakaat tersebut setara dengan ibadah selama dua belas tahun.” (HR. Tirmidzi)
Sholat Mutlak
Sholat Mutlak adalah sholat sunnah yang tidak terikat dengan waktu tertentu dan bisa dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang diharamkan untuk sholat. Ibadah ini bisa menjadi tambahan amalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon segala hajat kita.
Sholat Tasbih
Sholat Tasbih adalah sholat sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan sebanyak empat rakaat, baik pada siang maupun malam hari. Dalam sholat ini, kita dianjurkan untuk banyak membaca tasbih. Rasulullah SAW bersabda kepada pamannya, Abbas bin Abdul Muthalib:
“Wahai Abbas, wahai pamanku, maukah kamu aku beri? Maukah kamu aku berikan? Maukah kamu aku anugerahkan? Maukah kamu aku ajarkan sesuatu yang jika kamu lakukan, Allah akan mengampuni dosa-dosamu, yang terdahulu maupun yang kemudian, yang lama maupun yang baru, yang tidak disengaja maupun yang disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang nyata. Sholatlah empat rakaat, dan pada setiap rakaat bacalah surat Al-Fatihah dan sebuah surat. Setelah selesai membaca surat, pada rakaat pertama bacalah ‘Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar’ sebanyak 15 kali sebelum rukuk. Setelah rukuk, bacalah kalimat tersebut 10 kali, setelah i’tidal 10 kali, setelah sujud pertama 10 kali, setelah duduk antara dua sujud 10 kali, setelah sujud kedua 10 kali, dan setelah duduk istirahat sebelum bangkit ke rakaat berikutnya 10 kali, sehingga jumlahnya pada setiap rakaat adalah 75 kali, dan jumlah keseluruhan dalam empat rakaat adalah 300 kali.” (HR. Abu Dawud)
Sholat Istikharah
Sholat Istikharah adalah sholat sunnah yang dilaksanakan ketika kita memohon petunjuk Allah SWT dalam menentukan pilihan atau menghadapi kebingungan. Rasulullah SAW bersabda:
“Jika salah seorang di antara kalian berniat dalam suatu urusan, maka hendaklah dia sholat dua rakaat yang bukan sholat fardhu, kemudian berdoa: ‘Ya Allah, aku memohon petunjuk-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon karunia-Mu yang agung. Engkau Maha Kuasa, sedang aku tidak kuasa. Engkau Maha Tahu, sedang aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau tahu bahwa perkara ini baik bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku, maka takdirkanlah dan mudahkanlah bagiku, kemudian berkahilah aku di dalamnya. Dan jika Engkau tahu bahwa perkara ini buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku, maka jauhkanlah ia dariku, dan jauhkanlah aku darinya. Takdirkanlah kebaikan bagiku di mana saja, kemudian jadikanlah aku ridha dengan keputusan-Mu.’ Kemudian sebutkan hajatnya.” (HR. Bukhari)
Kesimpulan
Melaksanakan sholat sunnah ghairu muakkad membawa banyak manfaat dan kebaikan. Sholat-sholat ini tidak hanya menambah pahala, tetapi juga membantu kita untuk lebih dekat dengan Allah SWT. Dengan memahami jenis-jenis sholat sunnah ghairu muakkad dan dalil-dalil yang mendasarinya, kita bisa lebih termotivasi untuk melaksanakan ibadah-ibadah sunnah tersebut. Ayo, jangan lewatkan kesempatan untuk menambah amalan kebaikan kita melalui sholat sunnah ghairu muakkad!
Baca Juga:
Mari Berwakaf !
Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah, kami mengajak Anda semua untuk berpartisipasi dalam program wakaf pemasangan kaca asrama di Masjid Al-Kahfi. Asrama ini akan menjadi tempat tinggal bagi para tahfidz yang tengah menghafal Al-Quran dan calon-calon CEO masa depan yang berakhlak mulia.