Sholat Sunnah Ghairu Muakkad – Pernahkah kamu merasa ingin mendekatkan diri lebih dekat lagi kepada Allah SWT? Selain sholat wajib, ada cara lain yang bisa membuat hubungan spiritualmu semakin erat. Salah satunya adalah dengan melaksanakan sholat sunnah ghairu muakkad. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang jenis sholat sunnah ini, mengapa penting untuk dikerjakan, dan bagaimana dalil dari Al-Quran dan Hadis mendukung pelaksanaannya.
Pengertian Sholat Sunnah Ghairu Muakkad
Sholat sunnah ghairu muakkad adalah sholat sunnah yang tidak memiliki penekanan kuat untuk dilaksanakan, namun tetap memiliki keutamaan dan manfaat besar bagi yang mengerjakannya. Istilah “ghairu muakkad” sendiri berarti “tidak ditekankan”. Meskipun demikian, melaksanakan sholat ini tetap memberikan pahala dan menjadi bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalil dari Al-Quran
Meskipun Al-Quran tidak menyebutkan secara eksplisit mengenai sholat sunnah ghairu muakkad, ada beberapa ayat yang mendorong umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan amal baik. Salah satunya adalah dalam Surah Al-Baqarah ayat 148:
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 148)
Ayat ini mengajak kita untuk senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan, termasuk memperbanyak ibadah seperti sholat sunnah ghairu muakkad.
Dalil dari Hadis
Banyak hadis yang menjelaskan tentang keutamaan dan anjuran melaksanakan sholat sunnah secara umum. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
“Sesungguhnya amal seorang hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah sholatnya. Jika sholatnya baik, maka ia akan beruntung dan selamat. Namun, jika sholatnya rusak, maka ia akan merugi dan celaka. Jika terdapat kekurangan pada sholat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman: ‘Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki sholat sunnah?’ Maka sholat sunnahnya akan menyempurnakan kekurangan yang ada pada sholat wajibnya. Kemudian seluruh amal perbuatannya akan dihisab seperti itu.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya sholat sunnah dalam menyempurnakan kekurangan yang mungkin ada pada sholat wajib kita. Sholat sunnah ghairu muakkad bisa menjadi pelengkap yang berharga dalam ibadah harian kita.
Manfaat Melaksanakan Sholat Sunnah Ghairu Muakkad
Melaksanakan sholat sunnah ini memiliki banyak manfaat, baik secara spiritual maupun praktis. Pertama, sholat ini membantu memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT. Dengan memperbanyak sholat sunnah, kita menunjukkan kesungguhan dalam beribadah dan keinginan untuk selalu dekat dengan-Nya.
Kedua, sholat sunnah ini juga bisa menjadi sarana untuk meningkatkan konsentrasi dan kekhusyukan dalam sholat. Dengan rutin melaksanakan sholat ini, kita akan lebih terbiasa untuk fokus dan khusyuk saat menghadap Allah SWT, sehingga kualitas sholat wajib kita pun akan meningkat.
Selain itu, sholat sunnah ini juga dapat menjadi momen untuk berdoa dan memohon kepada Allah SWT. Dalam setiap rakaatnya, kita memiliki kesempatan untuk memperbanyak doa dan dzikir, meminta perlindungan dan pertolongan-Nya.
Contoh Sholat Ghairu Muakkad
Beberapa contoh sholat sunnah ghairu muakkad yang bisa kita kerjakan adalah:
- Sholat Dhuha: Sholat ini dilaksanakan setelah matahari terbit hingga menjelang waktu dzuhur. Rasulullah SAW sangat menganjurkan sholat dhuha karena memiliki banyak keutamaan, termasuk sebagai penghapus dosa dan penambah rezeki.
- Sholat Tahiyatul Masjid: Sholat ini dilakukan ketika kita masuk ke dalam masjid sebelum duduk. Meskipun tidak diwajibkan, sholat ini menunjukkan rasa hormat dan adab kita kepada tempat ibadah.
- Sholat Awwabin: Dilaksanakan setelah sholat maghrib dan sebelum isya. Sholat ini dikenal sebagai sholat para hamba yang kembali (taubat) kepada Allah SWT.
Cara Melaksanakan Sholat Ghairu Muakkad
Melaksanakan sholat sunnah ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan sholat wajib. Yang perlu diperhatikan adalah niat dan tata cara pelaksanaannya. Sebagai contoh, berikut adalah tata cara melaksanakan sholat dhuha:
- Niat sholat dhuha di dalam hati.
- Takbiratul ihram seperti dalam sholat wajib.
- Membaca doa iftitah (jika diinginkan).
- Membaca Surah Al-Fatihah.
- Membaca surah pendek atau ayat-ayat Al-Quran.
- Ruku’ dengan tuma’ninah.
- I’tidal dengan tuma’ninah.
- Sujud pertama dengan tuma’ninah.
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah.
- Sujud kedua dengan tuma’ninah.
- Berdiri untuk rakaat kedua dan mengulang langkah 4-10.
- Setelah sujud kedua pada rakaat terakhir, duduk tasyahhud akhir dan membaca doa tasyahhud.
- Salam ke kanan dan ke kiri.
Pentingnya Menjaga Konsistensi
Meskipun sholat sunnah ini tidak memiliki penekanan sekuat sholat sunnah muakkad, menjaga konsistensi dalam melaksanakannya adalah hal yang sangat baik. Allah SWT sangat menyukai amalan yang dilakukan secara konsisten meskipun sedikit. Hal ini juga disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis:
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu meskipun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan menjaga konsistensi, kita tidak hanya memperkaya ibadah kita, tetapi juga membangun kedisiplinan dan kebiasaan baik dalam beribadah.
Kesimpulan
Sholat sunnah ghairu muakkad, meskipun tidak ditekankan, tetap memiliki keutamaan yang besar dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan sholat ini, kita dapat menyempurnakan ibadah sholat wajib kita, meningkatkan konsentrasi dan kekhusyukan, serta memperbanyak doa dan dzikir. Melalui dalil dari Al-Quran dan Hadis, kita memahami betapa pentingnya memperbanyak ibadah dan amalan baik dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, ayo mulai sekarang kita tingkatkan kualitas ibadah kita dengan rutin melaksanakan sholat sunnah ghairu muakkad. Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan dan keberkahan dalam setiap langkah kita menuju-Nya.
Baca Juga:
Mari Berwakaf !
Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah, kami mengajak Anda semua untuk berpartisipasi dalam program wakaf pemasangan kaca asrama di Masjid Al-Kahfi. Asrama ini akan menjadi tempat tinggal bagi para tahfidz yang tengah menghafal Al-Quran dan calon-calon CEO masa depan yang berakhlak mulia.