Bulan Hijriah Sekarang – Setiap kali kita memasuki bulan baru dalam kalender Hijriah, kita diingatkan akan pentingnya penanggalan Islam dalam kehidupan sehari-hari. Namun, apakah kita benar-benar memahami makna di balik setiap bulan Hijriah? Ayo, mari kita mengenal lebih dalam tentang bulan Hijriah sekarang dan makna yang terkandung di dalamnya. Mengapa penting bagi kita untuk mengetahui bulan Hijriah saat ini? Bagaimana penanggalan Hijriah dapat mempengaruhi kehidupan spiritual kita? Temukan jawabannya di artikel ini.
Pengertian Kalender Hijriah
Kalender Hijriah atau kalender Islam adalah kalender lunar yang digunakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Kalender ini berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi, berbeda dengan kalender Gregorian yang berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari. Terdapat 12 bulan dalam kalender Hijriah, yang masing-masing memiliki makna dan peristiwa penting dalam sejarah Islam.
Bulan Hijriah Saat Ini
Bulan Hijriah saat ini adalah bulan Dzulqa’dah. Dzulqa’dah adalah salah satu dari empat bulan haram dalam Islam, bersama dengan Rajab, Dzulhijjah, dan Muharram. Dalam bulan-bulan haram ini, umat Islam dilarang melakukan peperangan dan dianjurkan untuk memperbanyak ibadah.
Makna Dzulqa’dah
Dzulqa’dah memiliki makna yang sangat penting dalam Islam. Nama Dzulqa’dah sendiri berasal dari kata “qa’da” yang berarti duduk atau istirahat, mengindikasikan bulan ini sebagai waktu untuk beristirahat dari peperangan dan berfokus pada ibadah. Ini adalah bulan untuk mempersiapkan diri sebelum bulan Dzulhijjah, yang merupakan bulan pelaksanaan ibadah haji.
Dalil dari Al-Quran dan Hadis
Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman tentang bulan haram dalam Surah At-Taubah ayat 36:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu…” (QS. At-Taubah: 36)
Hadis juga menyebutkan pentingnya bulan haram. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana keadaannya ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan, di antaranya ada empat bulan haram: tiga bulan berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, dan satu bulan lagi yaitu Rajab Mudhar yang terletak antara Jumada Tsani dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Aktivitas yang Dianjurkan pada Bulan Dzulqa’dah
Pada bulan Dzulqa’dah, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti puasa sunnah, shalat sunnah, dan memperbanyak dzikir. Ini adalah bulan yang sangat baik untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Persiapan Menyambut Bulan Dzulhijjah
Bulan Dzulqa’dah juga merupakan waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki bulan Dzulhijjah, bulan haji. Bagi yang akan menunaikan ibadah haji, ini adalah waktu untuk mempersiapkan segala kebutuhan dan memperbanyak doa agar diberikan kemudahan dalam menjalankan rukun Islam kelima ini.
Refleksi dan Hikmah Bulan Dzulqa’dah
Menghormati bulan haram seperti Dzulqa’dah mengajarkan kita tentang pentingnya kedamaian dan beristirahat dari konflik. Ini adalah waktu untuk introspeksi dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, ini bisa berarti memperbanyak amal kebaikan dan menghindari perbuatan yang merugikan orang lain.
Kesimpulan
Memahami bulan Hijriah dan maknanya sangat penting bagi umat Islam. Bulan Dzulqa’dah, sebagai salah satu bulan haram, mengajarkan kita tentang kedamaian, persiapan ibadah, dan peningkatan spiritual. Dengan memahami makna bulan Hijriah sekarang, kita dapat lebih menghargai dan menjalani kehidupan sesuai dengan tuntunan agama. Semoga kita semua diberikan hidayah untuk selalu berada di jalan yang diridhai-Nya. Aamiin.
Baca Juga:
Mari Berwakaf !
Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah, kami mengajak Anda semua untuk berpartisipasi dalam program wakaf pemasangan kaca asrama di Masjid Al-Kahfi. Asrama ini akan menjadi tempat tinggal bagi para tahfidz yang tengah menghafal Al-Quran dan calon-calon CEO masa depan yang berakhlak mulia.