Tanggalan Hijriah – Apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa umat Islam memiliki kalender khusus yang berbeda dari kalender Masehi? Kalender Hijriah, atau yang sering disebut dengan tanggalan Hijriah, bukan hanya sekadar alat penunjuk waktu. Ia menyimpan nilai-nilai spiritual dan sejarah yang mendalam, yang menjadi panduan bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mari kita jelajahi lebih jauh tentang tanggalan Hijriah dan apa saja keutamaan yang terkandung di dalamnya.
Sejarah dan Asal Usul Tanggalan Hijriah
Kalender Hijriah dimulai dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Hijrah ini bukan hanya sebuah perpindahan fisik, melainkan juga simbol transformasi spiritual dan sosial bagi umat Islam. Peristiwa hijrah ini dianggap begitu penting sehingga dijadikan awal penanggalan dalam kalender Islam.
Menurut sejarah, penetapan kalender Hijriah dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab RA. Beliau menetapkan tahun hijrah Nabi Muhammad SAW sebagai tahun pertama dalam kalender Islam, yang kemudian dikenal dengan nama kalender Hijriah. Ini menunjukkan betapa berharganya peristiwa hijrah bagi umat Islam.
Struktur Kalender Hijriah
Kalender Hijriah menggunakan perhitungan bulan qamariyah (lunar calendar) yang terdiri dari 12 bulan dalam satu tahun. Setiap bulannya terdiri dari 29 atau 30 hari, tergantung pada penampakan bulan sabit. Berikut ini adalah nama-nama bulan dalam kalender Hijriah:
- Muharram
- Safar
- Rabiul Awal
- Rabiul Akhir
- Jumadil Awal
- Jumadil Akhir
- Rajab
- Sya’ban
- Ramadhan
- Syawal
- Dzulqa’dah
- Dzulhijjah
Keutamaan Tanggalan Hijriah
Tidak hanya sebagai penunjuk waktu, kalender Hijriah juga memiliki banyak keutamaan. Setiap bulannya memiliki makna dan keutamaan yang berbeda. Misalnya, bulan Ramadhan dikenal sebagai bulan penuh berkah dan ampunan, di mana umat Islam diwajibkan untuk berpuasa. Bulan Dzulhijjah memiliki keistimewaan dengan adanya ibadah haji dan kurban.
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah: 36)
Penggunaan Tanggalan Hijriah dalam Ibadah
Banyak ibadah dalam Islam yang terkait erat dengan kalender Hijriah. Contohnya, penentuan awal Ramadhan dan Syawal yang berdasarkan pengamatan hilal (bulan sabit). Selain itu, penetapan Hari Raya Idul Adha dan waktu pelaksanaan ibadah haji juga berdasarkan kalender Hijriah.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Berpuasalah kalian karena melihat hilal, dan berbukalah karena melihat hilal. Jika terhalang dari kalian, maka sempurnakanlah hitungan bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya pengamatan bulan sabit dalam penentuan waktu ibadah.
Tanggalan Hijriah dan Kehidupan Sehari-hari
Selain dalam ibadah, kalender Hijriah juga digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari umat Islam. Misalnya, dalam penentuan tanggal kelahiran, pernikahan, dan peringatan peristiwa penting lainnya. Memahami dan menggunakan tanggalan Hijriah membantu umat Islam untuk lebih terhubung dengan sejarah dan tradisi keagamaan mereka.
Perbandingan dengan Kalender Masehi
Meskipun kalender Masehi lebih umum digunakan secara global, kalender Hijriah memiliki keunikan tersendiri. Kalender Masehi didasarkan pada peredaran matahari (solar calendar), sedangkan kalender Hijriah berdasarkan peredaran bulan. Karena itulah, tahun Hijriah lebih pendek sekitar 10-12 hari dibandingkan tahun Masehi.
Pentingnya Mengenal Tanggalan Hijriah
Mengapa penting bagi kita untuk mengenal tanggalan Hijriah? Selain untuk keperluan ibadah, mengetahui tanggalan Hijriah juga membantu kita memahami konteks sejarah Islam dengan lebih baik. Dengan begitu, kita dapat merasakan hikmah dan makna di balik setiap peristiwa yang terjadi dalam sejarah Islam.
Penutup
Tanggalan Hijriah bukan sekadar alat penunjuk waktu, melainkan juga sebuah sistem yang penuh dengan nilai-nilai spiritual dan historis. Dengan memahami dan mengaplikasikan tanggalan Hijriah dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat lebih merasakan keberkahan dan keistimewaan setiap bulan yang Allah SWT ciptakan. Jadi, ayo kita lebih mengenal dan menghayati tanggalan Hijriah, serta menggunakannya sebagai panduan dalam menjalani kehidupan yang penuh makna dan berkah.
Baca Juga:
Mari Berwakaf !
Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah, kami mengajak Anda semua untuk berpartisipasi dalam program wakaf pemasangan kaca asrama di Masjid Al-Kahfi. Asrama ini akan menjadi tempat tinggal bagi para tahfidz yang tengah menghafal Al-Quran dan calon-calon CEO masa depan yang berakhlak mulia.