1 Muharam – adalah hari yang istimewa dalam kalender Islam, menandai dimulainya Tahun Baru Hijriah. Namun, apakah kita benar-benar memahami makna dan signifikansi dari hari ini? Mari kita jelajahi bersama.
Sejarah 1 Muharam
1 Muharam menandai peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Hijrah ini bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga simbol perubahan, perjuangan, dan pengorbanan dalam menyebarkan ajaran Islam. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:
“Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat lebih besar, kalau mereka mengetahui,” (QS. An-Nahl: 41).
Hadis juga menggarisbawahi pentingnya hijrah. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada hijrah setelah penaklukan Makkah, tetapi yang ada adalah jihad dan niat. Dan apabila kalian diminta untuk pergi berperang, maka pergilah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Muharam: Bulan Suci dalam Islam
Muharam adalah salah satu dari empat bulan suci dalam Islam. Dalam QS. At-Taubah: 36, Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu…”
Keutamaan bulan Muharam juga disampaikan oleh Rasulullah SAW. Beliau bersabda:
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharam, dan salat yang paling utama setelah salat fardu adalah salat malam.”
(HR. Muslim).
Peristiwa Penting dalam Muharam
Muharam juga dikenal dengan beberapa peristiwa penting lainnya. Salah satunya adalah peristiwa Asyura, yang jatuh pada tanggal 10 Muharam. Pada hari ini, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
Selain itu, Asyura juga mengingatkan kita pada kisah penyelamatan Nabi Musa AS dan Bani Israel dari kejaran Fir’aun. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-A’raf: 137:
“Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya yang telah Kami berkahi. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israel disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat oleh Fir’aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka.”
Tradisi dan Amalan di Bulan Muharam
Muharam juga menjadi momen untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Beberapa amalan yang dianjurkan antara lain:
- Puasa Asyura dan Tasu’a: Seperti disebutkan sebelumnya, puasa pada tanggal 10 Muharam (Asyura) sangat dianjurkan. Sebaiknya, puasa ini juga diiringi dengan puasa pada tanggal 9 Muharam (Tasu’a) untuk membedakan praktik puasa umat Islam dengan puasa kaum Yahudi.
- Memperbanyak Doa dan Zikir: Muharam adalah bulan yang penuh berkah. Memperbanyak doa dan zikir selama bulan ini dapat membawa kebaikan dan keberkahan dalam hidup kita.
- Sedekah dan Amal Kebaikan: Mengingat bahwa bulan ini adalah salah satu bulan suci, memperbanyak sedekah dan amal kebaikan akan memberikan pahala yang berlipat ganda.
Refleksi dan Introspeksi di 1 Muharam
1 Muharam adalah waktu yang tepat untuk refleksi dan introspeksi diri. Ini adalah kesempatan untuk mengevaluasi diri kita, memperbaiki kesalahan, dan memperkuat komitmen kita dalam beribadah. Dalam QS. Al-Hashr: 18, Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Muharam sebagai Momen Persatuan
Selain sebagai waktu untuk refleksi pribadi, 1 Muharam juga bisa menjadi momen untuk memperkuat persatuan umat Islam. Di tengah berbagai perbedaan yang ada, bulan ini mengingatkan kita untuk kembali kepada esensi ajaran Islam yang mengutamakan persaudaraan dan kebersamaan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi adalah seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakit dan demam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kesimpulan
1 Muharam bukan hanya tentang perayaan Tahun Baru Islam, tetapi juga tentang memahami makna hijrah, meningkatkan ibadah, dan memperkuat persatuan. Mari kita jadikan 1 Muharam sebagai momentum untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih taat, dan lebih peduli terhadap sesama. Dengan demikian, kita tidak hanya merayakan pergantian tahun, tetapi juga merayakan transformasi diri menuju kebaikan yang hakiki.
Baca Juga:
Mari Berwakaf !
Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah, kami mengajak Anda semua untuk berpartisipasi dalam program wakaf pemasangan kaca asrama di Masjid Al-Kahfi. Asrama ini akan menjadi tempat tinggal bagi para tahfidz yang tengah menghafal Al-Quran dan calon-calon CEO masa depan yang berakhlak mulia.