Menikah di Bulan Safar

Menikah di Bulan Safar: Mitos atau Realita?

Menikah di Bulan Safar – Menikah adalah salah satu momen paling sakral dalam kehidupan setiap individu. Namun, ada beberapa mitos yang masih kuat beredar di kalangan masyarakat, salah satunya adalah tentang pantangan menikah di bulan Safar. Banyak yang percaya bahwa bulan Safar adalah bulan penuh bala dan musibah, sehingga sebaiknya dihindari untuk melaksanakan pernikahan. Lantas, bagaimana sebenarnya pandangan Islam terhadap hal ini? Apakah benar menikah di bulan Safar membawa kesialan? Mari kita telusuri lebih dalam dengan mengacu pada dalil dari Al-Quran dan Hadis.

Menikah di Bulan Safar: Pandangan Islam tentang Bulan Safar

Dalam Islam, setiap bulan memiliki keistimewaannya sendiri dan tidak ada satu bulan pun yang dianggap membawa kesialan. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, surat At-Taubah ayat 36:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”

Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa ada dua belas bulan dalam setahun dan di antaranya terdapat empat bulan haram yang dihormati. Bulan Safar tidak termasuk dalam empat bulan haram tersebut, sehingga tidak ada larangan atau pantangan khusus yang berlaku di bulan ini.

Hadis tentang Bulan Safar

Rasulullah SAW juga menegaskan dalam beberapa hadis bahwa bulan Safar tidak membawa kesialan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada penularan penyakit (tanpa izin Allah), tidak ada kesialan pada burung hantu, tidak ada kesialan pada bulan Safar, dan tidak ada (adanya) hantu.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini dengan jelas menyatakan bahwa keyakinan tentang kesialan bulan Safar adalah salah kaprah. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk tidak mempercayai mitos atau kepercayaan takhayul yang tidak berdasar.

Menikah di Bulan Safar: Perspektif Sejarah

Jika kita melihat kembali sejarah Islam, banyak peristiwa penting yang terjadi di bulan Safar. Misalnya, perjanjian Hudaibiyah yang merupakan perjanjian damai antara kaum Muslimin dan Quraisy Mekah, terjadi pada bulan Safar tahun 6 Hijriyah. Peristiwa ini adalah salah satu tonggak penting dalam sejarah dakwah Islam.

Selain itu, banyak sahabat Rasulullah yang melangsungkan pernikahan di bulan Safar tanpa merasa khawatir akan kesialan. Mereka lebih mengutamakan ridha Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam urusan pernikahan.

Hikmah Menikah di Bulan Safar

Menikah di bulan ini bisa jadi memiliki hikmah tersendiri. Salah satunya adalah melawan takhayul dan mitos yang tidak berdasar dalam masyarakat. Dengan menikah di bulan ini, kita bisa menunjukkan bahwa keimanan dan tawakal kepada Allah SWT jauh lebih penting daripada mempercayai mitos yang tidak terbukti kebenarannya.

Selain itu, memilih menikah di bulan Safar juga bisa memberikan ketenangan batin. Dengan memahami bahwa bulan ini tidak membawa kesialan, pasangan yang menikah di bulan ini dapat memulai kehidupan rumah tangga mereka dengan penuh keyakinan dan optimisme.

Kesimpulan: Mitos atau Realita?

Dari penjelasan di atas, jelas bahwa tidak ada dasar dalam ajaran Islam yang melarang atau menakut-nakuti untuk menikah di bulan Safar. Baik Al-Quran maupun Hadis tidak menyebutkan adanya kesialan terkait bulan ini. Sebaliknya, Islam mendorong umatnya untuk menjauhi takhayul dan kepercayaan yang tidak berlandaskan dalil syar’i.

Menikah adalah ibadah yang mulia dan sebaiknya dilakukan dengan penuh keikhlasan dan keyakinan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, janganlah ragu atau khawatir untuk menikah di bulan Safar. Yakinlah bahwa setiap bulan adalah baik jika kita mengisinya dengan kebaikan dan niat yang tulus.

Penutup

Dalam menutup artikel ini, mari kita renungkan pesan dari Rasulullah SAW tentang pentingnya menjauhi takhayul dan mitos. Bulan Safar, seperti bulan-bulan lainnya, adalah ciptaan Allah yang memiliki keistimewaan dan keberkahannya sendiri. Dengan keyakinan yang kuat dan niat yang lurus, insya Allah, pernikahan yang dilangsungkan di bulan Safar akan membawa kebahagiaan dan keberkahan.

Semoga artikel ini bisa memberikan pencerahan dan menguatkan keyakinan kita bahwa tidak ada kesialan dalam bulan Safar. Mari kita kembali kepada ajaran Al-Quran dan Sunnah, dan menjauhi segala bentuk kepercayaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Mari Berwakaf !

wakaaf asrama-50%
wakaaf asrama-50%
wakaf kaca-50%
previous arrow
next arrow

Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah, kami mengajak Anda semua untuk berpartisipasi dalam program wakaf pemasangan kaca asrama di Masjid Al-Kahfi. Asrama ini akan menjadi tempat tinggal bagi para tahfidz yang tengah menghafal Al-Quran dan calon-calon CEO masa depan yang berakhlak mulia.

No-rekening wakaf 2024

Silahkan konfirmasi ke nomor berikut ini:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top