Puasa 10 Muharram: Ayo Rayakan Keistimewaannya!

Puasa 10 Muharram

Puasa 10 Muharram – dikenal sebagai puasa Asyura, memiliki makna dan keutamaan yang mendalam bagi umat Islam. Setiap tahunnya, umat Islam dianjurkan untuk menjalankan puasa ini sebagai bentuk ibadah dan penghormatan terhadap peristiwa penting dalam sejarah Islam. Namun, tahukah Anda bahwa puasa Asyura memiliki banyak keutamaan yang bisa memberikan dampak positif dalam kehidupan kita?

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas tentang puasa 10 Muharram, mulai dari dalil-dalilnya dalam Al-Quran dan Hadis, hingga keutamaan dan cara pelaksanaannya. Mari kita jelajahi bersama keistimewaan puasa Asyura dan mengapa Anda sebaiknya tidak melewatkan kesempatan berharga ini.

Sejarah dan Latar Belakang Puasa 10 Muharram

Puasa Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriyah. Muharram sendiri adalah bulan pertama dalam kalender Islam, yang dikenal sebagai salah satu dari empat bulan suci dalam Islam. Dalam sejarah Islam, tanggal 10 Muharram adalah hari yang penuh dengan peristiwa penting. Salah satu peristiwa paling terkenal adalah penyelamatan Nabi Musa dan Bani Israel dari kejaran Fir’aun dan tentaranya.

Menurut Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Mereka menjelaskan bahwa hari tersebut adalah hari ketika Allah menyelamatkan Nabi Musa dan Bani Israel dari kejaran Fir’aun. Nabi Muhammad SAW kemudian bersabda, “Kami lebih berhak atas Musa daripada kalian,” lalu beliau menganjurkan umat Islam untuk berpuasa pada hari tersebut.

Dalil Al-Quran dan Hadis tentang Puasa 10 Muharram

Walaupun puasa 10 Muharram tidak secara spesifik disebutkan dalam Al-Quran, ada beberapa ayat yang mengisyaratkan keutamaan puasa secara umum. Salah satunya adalah dalam Surat Al-Baqarah ayat 183:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Ayat ini menekankan pentingnya puasa sebagai sarana untuk mencapai ketakwaan. Selain itu, ada beberapa Hadis yang secara khusus menyebutkan keutamaan puasa Asyura. Salah satunya adalah Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah Al-Ansari RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa Asyura, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu.”

Hadis ini menunjukkan betapa besar pahala yang bisa diperoleh dari puasa 10 Muharram, yakni penghapusan dosa selama satu tahun sebelumnya.

Keutamaan Puasa 10 Muharram

Puasa 10 Muharram memiliki banyak keutamaan yang sebaiknya tidak kita lewatkan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Penghapusan Dosa: Seperti yang disebutkan dalam Hadis, puasa Asyura dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu selama satu tahun. Ini adalah kesempatan emas untuk membersihkan diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  2. Meneladani Nabi Muhammad SAW: Dengan berpuasa pada hari Asyura, kita mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan puasa pada hari tersebut. Ini adalah bentuk kecintaan dan penghormatan kita kepada beliau.
  3. Meneladani Nabi Musa AS: Puasa ini juga merupakan bentuk penghormatan terhadap Nabi Musa AS yang diselamatkan oleh Allah dari kejaran Fir’aun. Dengan berpuasa, kita mengenang peristiwa bersejarah tersebut dan mengakui kekuasaan Allah SWT.
  4. Peningkatan Ketakwaan: Puasa adalah salah satu ibadah yang paling efektif untuk meningkatkan ketakwaan dan kedekatan kita dengan Allah. Dengan berpuasa pada hari Asyura, kita melatih diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih taat kepada perintah-Nya.

Cara Melaksanakan Puasa 10 Muharram

Melaksanakan puasa 10 Muharram tidaklah sulit. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda ikuti:

  1. Niat: Seperti halnya ibadah puasa lainnya, niat adalah syarat utama. Niat puasa Asyura bisa dilakukan di malam hari sebelum tidur atau sebelum fajar tiba. Niatkan dalam hati bahwa Anda berpuasa karena Allah dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
  2. Sahur: Meskipun tidak wajib, sahur sangat dianjurkan karena bisa memberikan kekuatan untuk menjalani puasa sepanjang hari. Usahakan untuk makan sahur menjelang waktu subuh.
  3. Menahan Diri: Selama berpuasa, tahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
  4. Berbuka: Berbuka puasa dilakukan saat matahari terbenam. Disarankan untuk berbuka dengan kurma dan air, mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
  5. Doa: Jangan lupa untuk berdoa sebelum berbuka. Ada banyak doa yang bisa dibaca, salah satunya adalah doa berbuka puasa: “Allahumma inni laka shumtu wa bika aamantu wa ‘alayka tawakkaltu wa ‘ala rizq-ika-aftartu.”

Perbandingan dengan Puasa Lainnya

Puasa Asyura sering dibandingkan dengan puasa-puasa lainnya, seperti puasa Ramadhan dan puasa Arafah. Meskipun puasa Ramadhan adalah puasa wajib dan memiliki kedudukan yang paling tinggi, puasa Asyura juga memiliki keutamaan tersendiri. Puasa Arafah, yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, juga memiliki keutamaan besar, yakni menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Namun, puasa Asyura tetap memiliki nilai istimewa dalam sejarah dan tradisi Islam.

Hikmah di Balik Puasa Asyura

Setiap ibadah dalam Islam pasti memiliki hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil. Berikut beberapa hikmah di balik puasa 10 Muharram:

  1. Pengingat Kekuasaan Allah: Peristiwa penyelamatan Nabi Musa AS mengingatkan kita akan kekuasaan Allah yang dapat menyelamatkan hamba-Nya dari bahaya. Ini menguatkan keimanan kita kepada-Nya.
  2. Kepedulian Sosial: Dengan berpuasa, kita merasakan lapar dan dahaga yang biasa dirasakan oleh orang-orang yang kurang mampu. Ini bisa meningkatkan rasa empati dan kepedulian kita terhadap sesama.
  3. Pendidikan Spiritual: Puasa mendidik kita untuk lebih sabar dan ikhlas dalam menjalani kehidupan. Ini adalah bentuk latihan spiritual yang bisa memperbaiki kualitas ibadah dan akhlak kita.

Mitos dan Fakta tentang Puasa 10 Muharram

Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat terkait puasa Asyura. Berikut beberapa di antaranya dan klarifikasinya:

  1. Mitos: Puasa Asyura hanya dilakukan oleh golongan tertentu.
    Fakta: Puasa Asyura dianjurkan untuk semua umat Islam tanpa terkecuali, sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
  2. Mitos: Puasa Asyura bisa menggantikan puasa Ramadhan yang terlewat.
    Fakta: Puasa Asyura tidak bisa menggantikan puasa Ramadhan. Puasa Ramadhan adalah puasa wajib, sementara puasa Asyura adalah puasa sunnah.
  3. Mitos: Puasa Asyura harus dilakukan bersama puasa pada tanggal 9 Muharram.
    Fakta: Meskipun dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram, puasa pada tanggal 10 saja tetap sah dan diterima.

Penutup

Puasa 10 Muharram adalah salah satu ibadah sunnah yang penuh dengan keutamaan dan hikmah. Dengan melaksanakan puasa ini, kita tidak hanya mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Mari manfaatkan momen ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan ketakwaan, dan meneladani kisah-kisah bersejarah dalam Islam. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan memberikan keberkahan dalam setiap langkah yang kita ambil. Ayo, jangan lewatkan puasa Asyura tahun ini dan rasakan sendiri keberkahannya!

Mari Berwakaf !

wakaaf asrama-50%
wakaaf asrama-50%
wakaf kaca-50%
previous arrow
next arrow

Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah, kami mengajak Anda semua untuk berpartisipasi dalam program wakaf pemasangan kaca asrama di Masjid Al-Kahfi. Asrama ini akan menjadi tempat tinggal bagi para tahfidz yang tengah menghafal Al-Quran dan calon-calon CEO masa depan yang berakhlak mulia.

No-rekening wakaf 2024

Silahkan konfirmasi ke nomor berikut ini:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top