Kurban adalah ibadah: salah satu ibadah yang memiliki kedudukan yang istimewa dalam agama Islam. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep kurban sebagai ibadah, menggali makna dan signifikansinya, serta menyoroti dalil-dalil Al-Quran dan Hadis yang mendukung praktik ini.
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang meniti jalan mereka hingga akhir zaman.
Kurban, secara sederhana, adalah tindakan menyembelih hewan tertentu sebagai bagian dari ibadah kepada Allah SWT. Namun, lebih dari sekadar pemotongan hewan, kurban adalah ekspresi dari ketaatan dan pengorbanan kepada Allah. Dengan mempersembahkan kurban, seorang Muslim menunjukkan kesediaannya untuk mengorbankan sesuatu yang bernilai demi mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Perintah kurban dalam Islam didasarkan pada beberapa dalil, termasuk ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad ﷺ. Berikut adalah beberapa dalil yang relevan:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
“Karena itu dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.”
Surah Al-Kautsar (108): 2:
Meskipun ayat ini pendek, ia menyatakan secara langsung perintah untuk melakukan kurban sebagai bagian dari ibadah kepada Allah SWT. Ini menegaskan pentingnya kurban dalam agama Islam.
Surah Al-Hajj (22:37): “Maka sampaikanlah salam (ucapan selamat) kepada manusia yang datang dengan beribadah (ke Baitullah), dan (berkatalah), ‘Sejahtera bagi kalian! Kalian itu adalah manusia yang tidak kami kenal.'”
Surah Al-An’am (6:162-163): “Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan demikianlah aku diperintahkan, dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).'”
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mampu berqurban, lalu tidak mau berqurban, hendaklah ia jangan mendekati masjid kami.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Dari Ibn ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setiap anak Adam diberi kesempatan untuk berqurban pada hari Nahr (Idul Adha) hingga terbit matahari pada hari ketiga bulan Dzulhijjah.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Persiapan Spiritual: Sebelum melaksanakan kurban, seorang Muslim harus mempersiapkan diri secara spiritual. Ini meliputi introspeksi diri, peningkatan ibadah, dan kesungguhan dalam ketaatan kepada Allah.
Pemilihan Hewan Kurban: Hewan yang akan dikurbankan harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti sehat, tidak cacat, dan mencukupi syarat usia.
Pelaksanaan Kurban: Proses penyembelihan hewan kurban harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti tata cara yang telah ditetapkan dalam syariat Islam.
Distribusi Daging Kurban: Bagian-bagian dari hewan kurban, seperti daging, harus disalurkan kepada fakir miskin dan mereka yang membutuhkan, sesuai dengan ajaran Islam tentang berbagi rezeki.
Dalam Islam, kurban bukan hanya sekadar praktik tradisional, tetapi juga merupakan perintah langsung dari Allah SWT. Praktik kurban mengajarkan umat Muslim tentang arti sejati dari pengorbanan, ketaatan kepada perintah Allah, dan kesadaran akan kesejahteraan sosial. Dengan melaksanakan kurban sesuai dengan ajaran Islam, umat Muslim dapat mencapai kedekatan dengan Allah dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Dengan demikian, praktik kurban tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga membawa dampak positif yang nyata bagi kehidupan sosial umat Muslim.