Haji Berapa Hari: Ayo Mengenal Lebih Dekat Waktunya?

Haji Berapa Hari

Haji Berapa Hari – Melaksanakan ibadah haji adalah impian setiap muslim yang mampu, baik secara finansial maupun fisik. Namun, banyak dari kita mungkin masih bertanya-tanya, “Berapa lama sebenarnya durasi pelaksanaan haji?” Artikel ini akan mengupas tuntas tentang durasi haji, dari persiapan hingga pelaksanaan dan dalil-dalil yang mendasari setiap tahapan dari Al-Quran dan Hadis.

Mengenal Durasi Ibadah Haji

Haji Berapa Hari? Ibadah haji memiliki serangkaian ritual yang harus diikuti oleh setiap jamaah haji. Pelaksanaan haji secara resmi dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah dan berakhir pada 13 Dzulhijjah, sehingga durasinya adalah lima hari. Namun, persiapan dan beberapa ritual dapat dimulai sebelumnya, yang membuat keseluruhan perjalanan haji bisa memakan waktu lebih lama.

Persiapan Sebelum Berangkat Haji

Sebelum membahas lebih dalam tentang pelaksanaan haji, penting untuk memahami bahwa persiapan sebelum berangkat sangatlah krusial. Jamaah haji harus mempersiapkan mental, fisik, serta kelengkapan administrasi seperti paspor, visa, dan lain-lain. Biasanya, jamaah berangkat dari negara asal beberapa hari sebelum tanggal 8 Dzulhijjah agar memiliki cukup waktu untuk beradaptasi.

Ritual Haji Hari Pertama: 8 Dzulhijjah (Yaumul Tarwiyah)

Pada hari pertama, jamaah haji memasuki fase yang disebut Yaumul Tarwiyah. Pada hari ini, jamaah berpindah dari Mekkah menuju Mina. Mereka diharuskan mengenakan pakaian ihram dan mulai niat haji. Dalam surah Al-Baqarah ayat 196, Allah SWT berfirman:

Al-Baqarah  [2]:196

وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِ ۗ فَاِنْ اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ وَلَا تَحْلِقُوْا رُءُوْسَكُمْ حَتّٰى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهٗ ۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ بِهٖٓ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَامٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍ ۚ فَاِذَآ اَمِنْتُمْ ۗ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ اِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ فِى الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ اِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ  ۗذٰلِكَ لِمَنْ لَّمْ يَكُنْ اَهْلُهٗ حَاضِرِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ࣖ

Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Akan tetapi, jika kamu terkepung (oleh musuh), (sembelihlah) hadyu.56)  yang mudah didapat dan jangan mencukur (rambut) kepalamu sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepala (lalu dia bercukur), dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah, atau berkurban.57) Apabila kamu dalam keadaan aman, siapa yang mengerjakan umrah sebelum haji (tamatu’), dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Akan tetapi, jika tidak mendapatkannya, dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (masa) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itulah sepuluh hari yang sempurna. Ketentuan itu berlaku bagi orang yang keluarganya tidak menetap di sekitar Masjidilharam. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Keras hukuman-Nya.

Hadis juga menyebutkan pentingnya niat dan ketulusan dalam melaksanakan ibadah ini. Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Ritual Haji Hari Kedua: 9 Dzulhijjah (Wukuf di Arafah)

Hari kedua adalah puncak dari ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah. Pada tanggal 9 Dzulhijjah, jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf. Wukuf di Arafah merupakan rukun haji yang paling utama. Rasulullah SAW bersabda:

“Haji adalah Arafah.”

(HR. Tirmidzi)

Wukuf dimulai sejak matahari tergelincir sampai terbenamnya matahari. Pada saat ini, jamaah dianjurkan untuk berdoa, berdzikir, dan memperbanyak ibadah.

Ritual Haji Hari Ketiga: 10 Dzulhijjah (Hari Nahr dan Idul Adha)

Pada hari ketiga, yang juga dikenal sebagai Hari Nahr atau Hari Kurban, jamaah haji melaksanakan serangkaian ritual penting. Setelah meninggalkan Arafah, jamaah bermalam di Muzdalifah. Mereka mengambil batu untuk melempar jumrah di Mina. Setelah itu, jamaah melaksanakan Tawaf Ifadah di Masjidil Haram. Hari ini juga bertepatan dengan Idul Adha, di mana jamaah menyembelih hewan kurban.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:

“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.”

(QS. Al-Kautsar: 2)

Ritual Haji Hari Keempat: 11 Dzulhijjah (Hari Tasyrik Pertama)

Hari keempat adalah hari pertama dari tiga hari Tasyrik, yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pada hari-hari ini, jamaah kembali ke Mina untuk melanjutkan pelemparan jumrah. Pada 11 Dzulhijjah, jamaah melempar jumrah Ula, Wusta, dan Aqabah dengan tujuh batu kerikil setiap jumrah. Ini dilakukan setelah matahari tergelincir.

Rasulullah SAW bersabda:

“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan mengingat Allah.”

(HR. Muslim)

Ritual Haji Hari Kelima: 12 Dzulhijjah (Hari Tasyrik Kedua)

Pada 12 Dzulhijjah, jamaah kembali melempar tiga jumrah seperti pada hari sebelumnya. Setelah menyelesaikan pelemparan jumrah, jamaah dapat memilih untuk melakukan nafar awal, yaitu meninggalkan Mina setelah selesai melempar jumrah pada hari kedua Tasyrik. Namun, banyak jamaah yang memilih untuk tetap tinggal hingga 13 Dzulhijjah.

Ritual Haji Hari Keenam: 13 Dzulhijjah (Hari Tasyrik Ketiga)

Pada hari ketiga Tasyrik, jamaah yang memilih untuk menyelesaikan seluruh rangkaian hari Tasyrik akan kembali melempar tiga jumrah. Setelah menyelesaikan pelemparan jumrah, jamaah dapat kembali ke Mekkah untuk melakukan Tawaf Wada’, yaitu tawaf perpisahan sebelum meninggalkan Mekkah.

Allah SWT berfirman:

“Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa mempercepat (meninggalkan Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa mengakhirkannya, maka tidak ada dosa (pula) baginya, bagi orang yang bertakwa.”

(QS. Al-Baqarah: 203)

Penutup dan Refleksi

Menyelesaikan ibadah haji bukan hanya soal mengikuti rangkaian ritual dalam beberapa hari. Lebih dari itu, haji adalah perjalanan spiritual yang mendalam, menguji ketulusan niat, kekuatan fisik, dan kesabaran. Setiap tahapan dalam haji mengandung makna yang dalam dan mengajarkan banyak pelajaran hidup.

Melalui pemahaman yang lebih baik tentang durasi dan ritual haji, kita dapat mempersiapkan diri dengan lebih matang, baik secara fisik maupun spiritual, untuk meraih haji mabrur. Semoga artikel ini bermanfaat bagi mereka yang merencanakan untuk menunaikan ibadah haji dan bagi kita semua untuk selalu memperbaiki diri dalam menjalankan ibadah.

Ayo, persiapkan diri kita sebaik mungkin untuk menjemput panggilan-Nya di Tanah Suci!

Baca Juga:

Kurban Idul Adha 1445 H

“Kami bantu, terima dan salurkan, InsyaAllah Sesuai Syariah & Tepat Sasaran !”

Wakaf Kurban
Sedekah Kurban
CTA Kurban 1_Wakaf Qurban – 60%
CTA Kurban 1_sedekah_kurban_2024_15%
previous arrow
next arrow

Bergabunglah dalam program kurban di Masjid Al-Kahfi! Hanya dengan harga paket 3,5 juta, kita bisa berbagi kebahagiaan dengan sesama dan mendapatkan berkah yang melimpah. Ayo, jangan lewatkan kesempatan ini untuk berbagi kebaikan.

Transfer dan konfirmasi ke nomor di bawah ini:

Rekening Kurban
cta-button-kurban

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top