Ibadah Haji Lempar Jumrah

Ibadah Haji Lempar Jumrah: Rukun Ibadah Haji

Ibadah Haji Lempar Jumrah – Ibadah Haji adalah salah satu rukun Islam yang kelima, yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu, setidaknya sekali seumur hidup. Di antara berbagai rukun dan wajib haji, terdapat prosesi yang dikenal sebagai lempar jumrah. Lempar jumrah adalah tindakan simbolis yang menggambarkan penolakan terhadap godaan setan dan bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang ibadah lempar jumrah, termasuk sejarah, tata cara, makna, dan dalil yang mendasarinya.

Ibadah Haji Lempar Jumrah: Sejarah Lempar Jumrah

Tradisi lempar jumrah memiliki akar sejarah yang sangat panjang, berkaitan erat dengan kisah Nabi Ibrahim AS. Menurut riwayat, saat Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih putranya, Ismail AS, setan berusaha menghalangi mereka. Setan berusaha menggoda Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Ismail di tiga tempat yang berbeda. Untuk mengusir setan, mereka masing-masing melemparinya dengan batu. Peristiwa ini diabadikan dalam ritual lempar jumrah yang dilakukan di tiga tempat, yaitu Jumrah Ula, Jumrah Wusta, dan Jumrah Aqabah.

Ibadah Haji Lempar Jumrah: Tata Cara Lempar Jumrah

Prosesi lempar jumrah dilakukan di Mina, pada tanggal 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Berikut adalah langkah-langkah tata cara lempar jumrah:

  1. Mengumpulkan Batu: Sebelum melakukan lempar jumrah, jamaah haji harus mengumpulkan batu-batu kecil. Sebanyak 49 batu dibutuhkan jika melaksanakan ibadah selama tiga hari (11, 12, 13 Dzulhijjah), atau 70 batu jika melaksanakan selama empat hari (10, 11, 12, 13 Dzulhijjah).
  2. Jumrah Aqabah: Pada tanggal 10 Dzulhijjah, setelah wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah, jamaah haji menuju Mina untuk melempar tujuh batu ke Jumrah Aqabah. Setiap lemparan diiringi dengan takbir.
  3. Jumrah Ula dan Wusta: Pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, jamaah haji melempar tujuh batu ke masing-masing Jumrah Ula, Jumrah Wusta, dan Jumrah Aqabah. Setiap lemparan juga diiringi dengan takbir.
  4. Tata Cara Melempar: Batu dilempar satu per satu, tidak boleh dilempar sekaligus. Setiap kali melempar, jamaah disunnahkan untuk mengucapkan “Allahu Akbar”.

Ibadah Haji Lempar Jumrah: Makna dan Filosofi Lempar Jumrah

Lempar jumrah memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Islam. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Simbol Penolakan Setan: Lempar jumrah merupakan simbol penolakan terhadap setan dan segala bentuk godaan duniawi. Ini mengingatkan umat Islam untuk selalu waspada terhadap godaan setan dan terus berusaha mengusirnya dari kehidupan sehari-hari.
  2. Ketaatan kepada Allah: Prosesi ini juga melambangkan ketaatan dan kepatuhan kepada perintah Allah. Nabi Ibrahim AS dan keluarganya adalah teladan dalam menunjukkan ketaatan yang total kepada Allah, meskipun harus menghadapi ujian yang sangat berat.
  3. Pembersihan Diri: Lempar jumrah juga bisa diartikan sebagai bentuk pembersihan diri dari segala dosa dan kesalahan. Ini adalah momen refleksi bagi jamaah haji untuk bertekad menghindari kesalahan yang sama di masa depan dan memperbaiki diri.

Ibadah Haji Lempar Jumrah: Dalil tentang Lempar Jumrah

Dalil-dalil tentang lempar jumrah terdapat dalam Hadis Nabi Muhammad SAW. Berikut beberapa di antaranya:

صحيح البخاري ١٤٤٣: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ يُونُسَ الْأَيْلِيِّ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَاأَنَّ أُسَامَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ كَانَ رِدْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ عَرَفَةَ إِلَى الْمُزْدَلِفَةِ ثُمَّ رْدَفَ الْفَضْلَ مِنْ الْمزْدَلِفَةِ إِلَى مِنًى قَالَ فَكِلَاهُمَا قَالَ لَمْ يَزَلْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُلَبِّي حَتَّى رَمَى جَمْرَةَ الْعَقَبَةِ
“Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Wahab bin Jarir telah menceritakan kepada kami bapakku dari Yunus Al Ailiyya dari Az Zuhriy dari ‘Ubaidullah bin ‘Abdullah dari Ibnu ‘Abbas radliyallahu ‘anhuma bahwa Usamah radliyallahu ‘anhu pernah berboncengan dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari ‘Arafah hingga ke Al Muzdalifah, kemudian Beliau membonceng Al Fadlal dari Al Muzdalifah hingga ke Mina. Dia berkata: Pada kedua perjalanan itu senantiasa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertalbiyyah hingga Beliau melempar jumrah Al ‘Aqabah.”

(Shahih Bukhari 1443)

وَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ ( { أَنَّهُ جَعَلَ اَلْبَيْتَ عَنْ يَسَارِهِ, وَمِنًى عَنْ يَمِينِهِ, وَرَمَى اَلْجَمْرَةَ بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ وَقَالَ: هَذَا مَقَامُ اَلَّذِي أُنْزِلَتْ عَلَيْهِ سُورَةُ اَلْبَقَرَةِ } مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia menjadikan Baitullah sebelah kirinya dan Mina sebelah kanannya dan melempar dengan tujuh batu. Ia berkata, “Di sinilah tempat diturunkannya surah Al-Baqarah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

(Bukhari, no. 1749 dan Muslim, no. 1296, 307)

Hikmah dan Pesan dari Lempar Jumrah

Selain makna simbolis, lempar jumrah juga mengandung berbagai hikmah dan pesan moral yang bisa diambil oleh umat Islam:

  1. Konsistensi dalam Melawan Godaan: Prosesi ini mengajarkan pentingnya konsistensi dalam melawan godaan dan godaan setan. Seperti halnya Nabi Ibrahim AS yang konsisten mengusir setan dengan melempar batu, umat Islam juga harus konsisten dalam menjaga diri dari godaan duniawi.
  2. Pengorbanan dan Kesabaran: Lempar jumrah adalah bagian dari rangkaian ibadah haji yang membutuhkan pengorbanan waktu, tenaga, dan kesabaran. Ini mengajarkan umat Islam untuk bersabar dan berkorban demi mencapai ridha Allah.
  3. Solidaritas dan Kebersamaan: Ibadah haji, termasuk lempar jumrah, adalah momen berkumpulnya umat Islam dari seluruh dunia. Ini menciptakan rasa solidaritas dan kebersamaan di antara sesama Muslim, memperkuat ikatan ukhuwah Islamiyah.

Tantangan dan Keselamatan dalam Lempar Jumrah

Prosesi lempar jumrah seringkali dihadapkan dengan berbagai tantangan, terutama karena banyaknya jumlah jamaah yang berkumpul di satu tempat. Beberapa langkah telah diambil oleh otoritas terkait untuk memastikan keselamatan dan kelancaran prosesi ini:

  1. Peningkatan Infrastruktur: Pemerintah Arab Saudi telah melakukan berbagai peningkatan infrastruktur di Mina, termasuk pembangunan Jamarat Bridge yang memudahkan aliran jamaah saat melempar jumrah.
  2. Pengaturan Waktu: Jamaah haji dianjurkan untuk melempar jumrah pada waktu-waktu yang telah diatur untuk menghindari kepadatan. Ini membantu mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan keselamatan semua jamaah.
  3. Pendidikan dan Sosialisasi: Jamaah haji diberikan pendidikan dan sosialisasi tentang tata cara lempar jumrah yang benar, termasuk penggunaan batu yang disediakan secara resmi dan mengikuti petunjuk otoritas.

Kesimpulan

Lempar jumrah adalah salah satu bagian integral dari ibadah haji yang penuh dengan makna simbolis dan spiritual. Melalui prosesi ini, umat Islam diajak untuk merenungkan kembali pentingnya melawan godaan setan, meningkatkan ketaatan kepada Allah, serta membangun solidaritas dan kebersamaan dengan sesama Muslim. Dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadis memberikan landasan yang kuat untuk melaksanakan ibadah ini dengan benar dan penuh kesadaran. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, dengan persiapan yang baik dan pelaksanaan yang sesuai dengan tuntunan, lempar jumrah dapat dijalani dengan aman dan khusyuk, memberikan pengalaman spiritual yang mendalam bagi setiap jamaah haji.

Kurban Idul Adha 1445 H

“Kami bantu, terima dan salurkan, InsyaAllah Sesuai Syariah & Tepat Sasaran !”  

Kurban Idul Adha 1445 H

Bergabunglah dalam program kurban di Masjid Al-Kahfi! Hanya dengan harga paket 3,5 juta, kita bisa berbagi kebahagiaan dengan sesama dan mendapatkan berkah yang melimpah. Ayo, jangan lewatkan kesempatan ini untuk berbagi kebaikan.

Transfer dan konfirmasi ke nomor di bawah ini:

No rek: 7268446669 (BSI)

A.n Qurban Masjid Al-Kahfi Bunut

Scroll to Top