Bulan Dzulhijjah Versi NU: Bulan Dzulhijjah, bulan penuh berkah dan momen istimewa bagi umat Islam, memiliki makna dan tradisi yang kental di kalangan Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Artikel ini akan mengajak Anda menyelami “Bulan Dzulhijjah Versi NU”, mengulik tradisi, amalan ibadah, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh NU di bulan yang penuh rahmat ini.
Tradisi dan Amal Ibadah Utama NU di Bulan Dzulhijjah
- Puasa Arafah: Di NU, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang dikenal sebagai Hari Arafah. Puasa ini merupakan sunnah yang memiliki keutamaan dan pahala yang besar, sebagaimana banyak riwayat yang sahih sampaikan.
Dalil: Hadits Riwayat Imam Ahmad: “Barang siapa yang berpuasa pada hari Arafah, maka Allah SWT akan menghapuskan dosanya selama setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”
- Ibadah Haji: NU, seperti halnya umat Islam lainnya, melaksanakan ibadah haji di bulan Dzulhijjah. NU memiliki berbagai amalan dan doa khusus yang diamalkan para jamaah haji selama prosesi ibadah.
Dalil: Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 196: “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.”
- Iduladha: Pada Hari Raya Iduladha, NU melaksanakan sholat Iduladha dan penyembelihan hewan kurban. NU memiliki tata cara penyembelihan hewan kurban yang berpedoman pada Al-Qur’an, hadits, dan mazhab Imam Syafi’i.
Dalil: Al-Qur’an Surat Al-Hajj ayat 36: “Sembelihlah kurban itu atas nama Allah.”
- Takbiran: NU menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan takbiran mulai dari malam Hari Arafah hingga malam Hari Tasyrik (tanggal 13 Dzulhijjah). Takbir ini dilakukan untuk mengagungkan Allah SWT dan menunjukkan kegembiraan menyambut Hari Raya Iduladha.
Dalil: Hadits Riwayat Imam Bukhari: “Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, telah men ceritakan kepada kami Malik, dari Nafi’, dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada malam Idul Fitri dan pada malam Idul Adha, maka beliau memerintahkan untuk bertakbir sampai mereka sholat Id.”
- Silaturrahim dan Silaturahim Kubro: Selain amalan ibadah di atas, NU juga menekankan pentingnya silaturahim dan silaturahim kubro (ziarah kubur) di bulan Dzulhijjah. Silaturahim bertujuan untuk mempererat hubungan persaudaraan, sedangkan silaturahim kubro bertujuan untuk mendoakan para arwah yang telah meninggal dunia.
Dalil: Hadits Riwayat Imam Muslim: “Barang siapa yang bersilaturahim, maka Allah SWT akan menambah umurnya.”
Nilai-nilai yang Dijunjung Tinggi NU di Bulan Dzulhijjah
Tradisi dan amalan ibadah yang dilakukan NU di bulan Dzulhijjah tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang patut dijunjung tinggi. Berikut beberapa di antaranya:
- Kemanusiaan: Ibadah haji dan kurban mengajarkan nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama, terutama bagi kaum dhuafa yang menerima daging kurban.
- Kesederhanaan: NU menganjurkan agar pelaksanaan kurban tidak berlebihan dan berorientasi pada pemenuhan kebutuhan masyarakat.
- Persatuan dan Kesatuan: Takbiran dan sholat Iduladha menjadi momen untuk bersatu dan merayakan hari raya bersama, menghapuskan perbedaan antarmasyarakat.
- Taqwa dan Kebahagiaan: Inti dari seluruh amalan ibadah di bulan Dzulhijjah adalah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Implementasi Tradisi dan Amal Ibadah NU
NU memiliki berbagai program dan kegiatan untuk mengimplementasikan tradisi dan amalan ibadah di bulan Dzulhijjah. Berikut beberapa contohnya:
- Kajian dan Pelatihan: NU menyelenggarakan kajian dan pelatihan untuk mendalami syariat Islam terkait dengan Bulan Dzulhijjah. Kajian dan pelatihan ini bisa dilakukan di masjid, musholla, maupun lembaga pendidikan NU.
- Pembagian Hewan Kurban: NU memiliki program pembagian hewan kurban yang menjangkau masyarakat luas, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Program ini bertujuan untuk mewujudkan nilai-nilai keadilan dan solidaritas sosial.
- Pembentukan Panitia Iduladha: NU membentuk panitia Iduladha di setiap masjid dan musholla untuk mengelola pelaksanaan sholat Iduladha dan penyembelihan hewan kurban.
- Kegiatan Sosial: NU mengadakan berbagai kegiatan sosial di bulan Dzulhijjah, seperti santunan anak yatim piatu, janda, dan kaum duafa. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu mereka yang membutuhkan dan meringankan beban mereka.
- Ziarah Kubro: NU menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan ziarah kubro (ziarah kubur) di bulan Dzulhijjah. Ziarah kubro bertujuan untuk mendoakan para arwah yang telah meninggal dunia dan mengingatkan diri tentang kematian.
Kisah Inspiratif Amal Ibadah di Bulan Dzulhijjah
Bulan Dzulhijjah menjadi momen istimewa bagi banyak umat Islam di NU untuk menunaikan amal ibadah dan berbagi kebahagiaan. Berikut beberapa kisah inspiratif:
- Kyai Hasyim Asy’ari, pendiri NU, selalu menyempatkan diri untuk berpuasa Arafah dan berkurban setiap tahun. Beliau terkenal dengan ketaatannya dalam beribadah dan kepeduliannya terhadap sesama.
- Sebuah masjid di pedesaan mengadakan program pembagian daging kurban untuk anak-anak yatim dan kaum duafa. Program ini disambut dengan antusias oleh masyarakat desa. Anak-anak yatim dan kaum duafa merasa senang dan bahagia menerima daging kurban.
- Sebuah pondok pesantren NU mengadakan kegiatan pemotongan hewan kurban dan edukasi tentang makna Iduladha kepada para santrinya. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keislaman dan rasa kepedulian sosial kepada para santri.
Kisah-kisah inspiratif di atas menunjukkan bahwa Bulan Dzulhijjah di NU bukan hanya tentang ritual ibadah, tetapi juga tentang implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Amal-amal ibadah yang dilakukan di bulan ini diharapkan dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, memperkuat solidaritas sosial, dan mewujudkan cita-cita keadilan dan kesejahteraan bagi semua.
Penutup
Bulan Dzulhijjah di NU merupakan momen penuh makna dan keistimewaan. Amal-amal ibadah yang dilakukan di bulan ini menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan ketakwaan, dan memperkuat solidaritas sosial.
Melalui berbagai program dan kegiatannya, NU berusaha untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap sesama, serta mewujudkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat.