Keutamaan 10 Hari Bulan Dzulhijjah Rumasyo

Keutamaan 10 Hari Bulan Dzulhijjah Rumasyo – Menjemput Pahala dan Keberkahan

Keutamaan 10 Hari Bulan Dzulhijjah Rumasyo: Dzulhijjah, bulan yang kesebelas dalam kalender Islam, memiliki kedudukan istimewa. Di dalamnya terdapat peristiwa penting ibadah haji, sekaligus menjadi bulan penuh berkah dan ampunan. Mari simak penjelasan mengenai keutamaan 10 hari pertama Dzulhijjah berdasarkan perspektif Imam As-Suyuti dalam kitabnya, “Amalan Awal Dzulhijjah Hingga Hari Tasyrik.”

Dzulhijjah, Bulan Penuh Keutamaan

Allah Subhanahu wa Ta’ala meninggikan sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 189 disebutkan:

سـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْاَهِلَّةِۗ قُلْ هِيَ مَوَاقِيْتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِاَنْ تَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ ظُهُوْرِهَا وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقٰىۚ وَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ اَبْوَابِهَاۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ 

“Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, “Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji.” Bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah dari belakangnya, tetapi kebajikan itu adalah (kebajikan) orang yang bertakwa. Masukilah rumah-rumah dari pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”

(Q.S Al-Baqarah: 189)

Artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban bagi manusia terhadap Allah, bagi orang yang mampu melaksanakannya. Siapa yang ingkar (tidak mengerjakan haji), maka Allah Maha Kaya (tidak memerlukan) dari seluruh alam.”

Ayat ini menegaskan kewajiban haji bagi yang mampu, dan ibadah ini dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah. Selain haji, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyebut sepuluh hari pertama Dzulhijjah sebagai hari-hari yang paling mulia. Dalam sebuah hadits diriwayatkan oleh Imam Ibn Majah, beliau bersabda:

“Tidak ada hari-hari pada sisi Allah yang lebih agung dalam pada-Nya untuk beramal saleh di dalamnya daripada sepuluh hari ini (yaitu Dzulhijjah).”

(HR. Ibn Majah)

Keutamaan 10 hari pertama Dzulhijjah ini meliputi:

  1. Hari-hari dengan Amalan yang Paling Dicintai Allah

Kesempatan untuk memperbanyak amal saleh menjadi terbuka lebar. Setiap kebaikan yang dikerjakan akan dilipatgandakan pahalanya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Amalan yang paling dicintai Allah yang dikerjakan oleh hamba-Nya pada hari-hari ini adalah berkurban.”

(HR. Ahmad)
  1. Waktu Mustajabnya Doa

Kesungguhan berdoa pada 10 hari pertama Dzulhijjah memiliki peluang yang lebih besar untuk dikabulkan Allah SWT. Manfaatkan momen ini untuk memanjatkan doa terbaik, mohon ampunan, serta limpahan rahmat.

  1. Keutamaan Puasa Arafah

Puasa Arafah, tanggal 9 Dzulhijjah, memiliki keutamaan mengampuni dosa dua tahun, yaitu tahun yang lalu dan yang akan datang. Keutamaan ini berlaku bagi yang menjalankannya dengan ikhlas dan sesuai ketentuan.

  1. Idul Adha dan Perintah Berkurban

Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah menjadi puncak kemuliaan bulan ini. Bagi yang mampu, dianjurkan untuk berkurban sebagai wujud ketaatan dan berbagi kepada sesama. Daging kurban pun dianjurkan untuk dibagi-bagikan.

Amalan Keutamaan 10 Hari Bulan Dzulhijjah

Imam As-Suyuti dalam kitabnya menyebutkan beberapa amalan utama yang dapat dilakukan pada 10 hari pertama Dzulhijjah. Mari kita bahas satu per satu:

Amalan yang disunnahkan

  1. Memperbanyak Takbir, Tahmid, dan Tahlil: Gunakan lisan untuk bertakbir, tahmid, dan tahlil sebanyak mungkin. Amalan ini dianjurkan dimulai sejak awal Dzulhijjah hingga hari Tasyrik (3 hari setelah Idul Adha).
  2. Membaca Istighfar dan Memperbanyak Doa: Manfaatkan keutamaan doa dengan memperbanyak istighfar dan doa-doa kebaikan lainnya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menganjurkan untuk berdoa dengan sebaik-baik doa pada hari Arafah.
  3. Menjaga Lisan dan Perbuatan: Hindari perbuatan dan perkataan yang buruk. Perbanyaklah ucapan yang baik dan bermanfaat. Menjauhi perbuatan maksiat menjadi krusial untuk meraih limpahan berkah di bulan istimewa ini.
  4. Memperbanyak Sedekah: Sedekah menjadi amalan yang mulia untuk dilakukan, terutama di bulan penuh berkah ini. Berikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin, anak yatim, dan kaum duafa. Sedekah yang dilipatgandakan pahalanya akan menjadi bekal di akhirat kelak.
  5. Memperbanyak Bacaan Al-Qur’an: Membaca Al-Qur’an dan merenungi maknanya merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Manfaatkan waktu luang untuk tadarus Al-Qur’an dan mengamalkan ayat-ayatnya dalam kehidupan sehari-hari.
  6. Memperbanyak Sholat Sunnah: Menambah amalan sholat sunnah, seperti sholat Dhuha, Tahajud, dan Awwabin, dapat meningkatkan ketaatan dan pahala di sisi Allah SWT. Manfaatkan momen ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  7. Berpuasa Arafah (9 Dzulhijjah): Puasa Arafah memiliki keutamaan yang luar biasa. Puasa ini dikhususkan bagi yang tidak melaksanakan haji. Bagi yang berhaji, dianjurkan untuk tidak berpuasa pada hari Arafah.
  8. Berkurban: Bagi yang mampu, dianjurkan untuk berkurban pada tanggal 10 Dzulhijjah. Daging kurban dapat dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan kaum duafa.
  9. Mengikuti Ibadah Haji: Bagi yang mampu, menunaikan ibadah haji merupakan puncak amalan di bulan Dzulhijjah. Haji menjadi rukun Islam kelima dan memiliki pahala yang sangat besar.
  10. Menyaksikan Prosesi Penyembelihan Hewan Kurban: Bagi yang tidak berkurban, dianjurkan untuk menyaksikan prosesi penyembelihan hewan kurban di masjid atau tempat lainnya. Hal ini dapat meningkatkan ketakwaan dan rasa syukur kepada Allah SWT.

Penutup

Sepuluh hari pertama Dzulhijjah merupakan momen emas untuk meraih pahala dan keberkahan. Mari manfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya dengan memperbanyak amalan saleh, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan berbagi kepada sesama. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan memberikan limpahan rahmat serta keberkahan di dunia dan akhirat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top