Bulan Dzulhijjah Itu Bulan Apa: Dzulhijjah, bulan kedua belas dalam kalender Hijriah, merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan dan kemuliaan bagi umat Islam. Di bulan ini, umat Islam di seluruh dunia berkumpul di Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji, rukun Islam kelima bagi yang mampu. Selain itu, Dzulhijjah juga menjadi saksi peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Idul Adha.
Keutamaan Bulan Dzulhijjah
Bulan Dzulhijjah itu bulan apa, bulan Dzulhijjah memiliki banyak keutamaan dibandingkan bulan-bulan lainnya dalam kalender Hijriah diantaranya:
- Bulan yang paling mulia: Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada hari yang lebih mulia di sisi Allah daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Tidak ada puasa yang lebih afdhal di sisi Allah daripada puasa sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Dan tidak ada amal shalih yang lebih afdhal di sisi Allah daripada haji.” (HR. Ahmad)
- Bulan di mana amalan dilipatgandakan: Di bulan Dzulhijjah, pahala atas setiap amalan shalih dilipatgandakan. Hal ini berdasarkan hadist Rasululloh SAW:
- “Sunan Ibnu Majah 1717: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari Al A’masy dari Muslim Al Bathin dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada hari-hari yang amal shalih di dalamnya lebih disukai oleh Allah kecuali hari-hari ini, yakni sepuluh hari (di bulan dzulhijjah), ” para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak juga dengan jihad di jalan Allah! ” beliau menjawab: “Tidak juga dengan jihad di jalan Allah, kecuali seorang laki-laki yang keluar dengan harta dan jiwanya, lalu tidak ada yang kembali lagi. “
- Bulan di mana dosa dihapuskan: Allah SWT akan menghapuskan dosa-dosa hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa di bulan Dzulhijjah. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa yang berpuasa Arafah, maka ia telah diampuni dosanya setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Tirmidzi)
- Bulan di mana doa dikabulkan: Di bulan Dzulhijjah, doa-doa lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW: “Tidak ada hari yang lebih mulia di sisi Allah dan tidak ada doa yang lebih diharap terkabulnya di sisi Allah daripada doa di ‘Arafah pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi)
Peristiwa-Peristiwa Penting di Bulan Dzulhijjah
Bulan Dzulhijjah itu bulan apa, bulan Dzulhijjah menjadi saksi beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam, di antaranya:
- Wukuf di Arafah: Pada tanggal 9 Dzulhijjah, umat Islam yang berhaji melakukan wukuf di Arafah, yaitu berdiri diam dan berdoa di Padang Arafah. Wukuf merupakan rukun haji yang paling penting.
- Idul Adha: Pada tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha. Di hari ini, umat Islam dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
- Yaumul Miqaat: Pada tanggal 8 Dzulhijjah, umat Islam yang berhaji memulai perjalanan mereka dari Mina menuju Arafah. Yaumul Miqaat merupakan hari dimulainya ibadah haji.
- Lembah Mina: Di lembah Mina, umat Islam melakukan lempar jumrah, tawaf, dan sa’i. Lembah Mina merupakan tempat yang penuh dengan doa dan harapan.
Dalil Al-Qur’an dan Hadist Bulan Dzulhijjah
Berikut beberapa dalil Al-Qur’an dan Hadist yang menunjukkan keutamaan bulan Dzulhijjah:
Al-Qur’an:
- QS. Al-Fajr: 1-2:
وَالْفَجْرِۙوَلَيَالٍ عَشْرٍۙ
Demi waktu fajar, demi malam yang sepuluh,754)
Al-Fajr [89]:1-2
Para ulama ahli tafsir berbeda pendapat dalam mengartikan ayat kedua. Ada yang berpendapat yang dimaksud adalah 10 hari terakhir di Ramadhan; ada yang berpendapat 10 hari awal Muharram; dan ada juga yang berpendapat 10 hari awal Dzulhijjah. Hanya saja, pendapat yang sahih sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Ibnu Katsir adalah pendapat ketiga, yaitu 10 hari di awal Dzulhijjah. (Abul Fida’ Ad-Dimisqi, Tafsîr Ibnu Katsîr, [Bairut, Dârul Fikr: 1999], juz VIII, halaman 391).
- QS. Al-Hajj: 28:
لِّيَشْهَدُوْا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمٰتٍ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۚ فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْبَاۤىِٕسَ الْفَقِيْرَ ۖ
(Mereka berdatangan) supaya menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang telah dianugerahkan-Nya kepada mereka berupa binatang ternak. Makanlah sebagian darinya dan (sebagian lainnya) berilah makan orang yang sengsara lagi fakir.
Al-Ḥajj [22]:28
Maksud beberapa hari yang telah ditentuakan pada ayat di atas adalah hari raya haji dan hari Tasyriq, yaitu tanggal 10, 11, 12, dan 13 Zulhijah.
Hadist:
- HR. Ahmad: “Tidak ada hari yang lebih mulia di sisi Allah daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Tidak ada puasa yang lebih afdhal di sisi Allah daripada puasa sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Dan tidak ada amal shalih yang lebih afdhal di sisi Allah daripada haji.”
- HR. Tirmidzi: “Barangsiapa yang berpuasa Arafah, maka ia telah diampuni dosanya setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”
- HR. Tirmidzi: “Tidak ada hari yang lebih mulia di sisi Allah dan tidak ada doa yang lebih diharap terkabulnya di sisi Allah daripada doa di ‘Arafah pada hari Arafah.”
Kesimpulan
Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang penuh dengan keberkahan dan kemuliaan bagi umat Islam. Di bulan ini, umat Islam di seluruh dunia berkumpul di Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji, rukun Islam kelima bagi yang mampu. Selain itu, Dzulhijjah juga menjadi saksi peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Idul Adha.
Keutamaan bulan Dzulhijjah ini dibuktikan dengan banyaknya dalil Al-Qur’an dan Hadist. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan shalih di bulan ini, seperti berpuasa, berdoa, dan bersedekah. Dengan memanfaatkan bulan Dzulhijjah dengan sebaik-baiknya, semoga kita dapat meraih pahala yang berlimpah dan menjadi hamba-Nya yang lebih taat dan beriman.